MAGELANG, MENARA62.COM — Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Magelang (MTCC Unimma) mendorong pemuda untuk menjadi petani milenial. Sebab selama ini jumlah petani terus mengalami penurunan sehingga dikhawatirkan Indonesia kekurangan petani yang bisa menghasilkan pangan.
Upaya mendorong pemuda menjadi petani diwujudkan dengan menggelar Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah secara berseri. Seri ke 3 MTCC Unimma mengangkat tema ‘Sustainable Farming Melalui Gerak Petani Millenial’.
“Sekolah tani ini merupakan upaya MTCC Unimma memotivasi pemuda untuk menjadi petani. Sebab petani itu merupakan pekerjaan yang mulia dan petani itu bisa sejahtera,” kata Dra Retno Rusdjijati MKes, Ketua MTCC Unimma dalam sambutan Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah, Jumat (24/9/2021).
Webinar Sekolah Tani Mandiri ke 3, menghadirkan keynote speaker, Cristanti Handayani Zaenal Arifin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Isteri Bupati Kabupaten Magelang ini menyampaikan materi dengan tema ‘Peran Pemuda dalam Pengembangan Pertanian di Kabupaten Magelang.’
Ada tiga nara sumber yang dihadirkan yaitu pertama, Rayndra Syahdan Mahmudin, Ketua 1 Forkom Bumdes Kabupaten Magelang, Koordinator PKK Milenial Kabupaten Magelang, Ketua P4Mdes, dan CEO Cipta Visi Group. Rayndra mengangkat tema ‘Meraih Sukses Melalui Budidaya Kambing.’
Kedua, Shofyan Adi Cahyono, SP, Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI dan founder Sayur Organik Merbabu (SOM). Shofyan mengetengahkan materi ‘Meraih Sukses Melalui Budidaya Sayuran Organik.’
Ketiga, Nur Rokhmat Sholeh, Kepala Dusun Tledok, Desa Sidorejo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Nur Rokhmat yang juga petani dan pengolah kopi mengangkat tema ‘Meraih Sukses dengan Beralih Tanam ke Kopi.’
“Dalam webinar Sekolah Tani Mandiri ke 3 kali ini , MTCC mengangkat role model petani-petani muda yang sukses sehingga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk ikut terjun ke dunia pertanian. Generasi milenial yang diidentikkan kedekatannya dengan teknologi informasi dan platform digital diharapkan menjadi salah satu modal dasar dalam meningkatkan potensinya,” kata Retno.
Sedang Wakil Rektor III Unimma, M Tohirin, SAg, MAg yang membuka webinar ini mengatakan Sekolah Tani Mandiri ini merupakan salah satu solusi cara mengatasi dampak Covid-19. Upaya ini juga diharapkan bisa menambah kesejahteraan petani yang semakin hari mengalami kesulitan dari berbagai hal.
“Pemerintah telah menargetkan 2,5 juta petani untuk mendorong sektor pertanian. Tujuan sekolah tani untuk menginspirasi pemuda-pemuda untuk menjadi petani milenial yang bisa mengolah, manajemen, memasarkan hasil pertanian. Pengalaman nara sumber ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta,” kata Tohirin.
Sementara Cristanti Zaenal Arifin mengatakan Sekolah Tani Mandiri membuka peluang untuk memberikan kontribusi yang besar bagi Magelang. Bahkan pengetahuan yang diungkapkan dalam webinar ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pertanian telah teruji menjadi sektor yang tangguh dalam menghadapi segala kondisi. Karena itu, peran pemuda sangat diharapkan agar bisa menciptakan kreativitas di bidang pertanian. Pertanian harus diubah menjadi industri pangan,” kata Cristanti.
Lebih lanjut Cristanti mengatakan dalam menjalankan 10 Program Pokok PKK ada sejumlah kelompok kerja (Pokja) yang membidangi pertanian dan pangan. “Banyak anak muda yang kita libatkan dalam menjalankan 10 Program Pokok PKK di Kabupaten Magelang. Harapannya 10 Program Pokok PKK ini bisa dilaksanakan lebih produktif, inovatif dan mensejahterakan anggota,” kata Cristanti.
Ke depan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang akan bekerjasama dengan MTCC Unimma untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan. Selajutnya, bekerjasama dengan instansi pemerintah untuk memasarkan produk pertanian.
“Kami sudah melakukan penjajaga kerjasama dengan RS Jiwa Magelang. Ini menjadi peluang. Sehingga hasil pertanian bisa mensuplai kebutuhan RS Jiwa Magelang,” ujar Cristanti.
