30.8 C
Jakarta

Mubaligh Hijrah Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS

Baca Juga:

SUKOHARJO, MENARA62.COM – Mubaligh Hijrah Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS telah diterjunkan kembali. Mubaligh Hijrah merupakan program pengabdian masyarakat setiap bulan Ramadan. Ramadhan 1445 H ini, terdapat sekitar 58 mahasiswa santri yang terdiri dari semester 8 dan program idad di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kegiatan dimulai dengan pembekalan materi dan pemberangkatan secara serempak. Ramadan ini menandai kemajuan yang sangat signifikan dengan adanya delegasi ke luar Jawa, termasuk Bengkulu dan Ketapang, serta beberapa regional di Jawa seperti DIY, Soloraya, Jember, Ngawi, Jepara, dan Banjarnegara. Selain itu, dalam Mubaligh Hijrah tahun ini, juga terjalin kerjasama dengan Darul Tauhid Peduli Yogyakarta dalam gerakan dakwah di wilayah Kulon Progo.

Kegiatan Mubaligh Hijrah berlangsung dari tanggal 9 Maret hingga 6 April 2024, dengan Ketua Pelaksana Ustadz Erlan Dwi Cahyo, S. Ag. Menurutnya, kegiatan Mubaligh Hijrah ini merupakan salah satu bentuk gerakan dakwah Pondok Shabran yang mengembirakan di bulan Ramadan, sekaligus menjadi ajang pelatihan bagi mahasantri sebelum mereka diterjunkan dalam pengabdian purnastudi setelah wisuda nantinya. Harapannya, program ini memberikan manfaat dan sinergi dalam bulan Ramadan sebagai ajang transformasi gerakan dakwah yang mencerahkan serta mengembirakan baik dalam internal dan eksternal Muhammadiyah.

Selain itu dalam pembekalan mahasantri sebelum diberangkatkan Mubaligh Hijrah, adapun materi yang disampaikan menekankan pada konstribusi dan Peran Mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shabran sangatlah penting dan beragam. Berikut output pembekalan dan beberapa peran dalam kegiatan tersebut:
1. Pendampingan dan Pembinaan Masyarakat: Mahasantri bertindak sebagai pendamping dan pembina bagi masyarakat dalam berbagai aktivitas keagamaan dani sosial. Mereka memberikan pembekalan materi agama, memberikan motivasi, dan mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan spiritual.
2. Penyuluhan dan Pendidikan: Mahasantri memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam, nilai-nilai keagamaan, serta prinsip-prinsip moral dan etika yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga turut menyebarkan pesan-pesan damai dan toleransi antarumat beragama.
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Selain aspek keagamaan, Mahasantri juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka memberikan pelatihan keterampilan, membantu mengembangkan usaha kecil-kecilan, dan memberikan saran serta dukungan bagi upaya pengentasan kemiskinan di lingkungan sekitar.
4. Pendampingan dalam Kebutuhan Sosial: Mahasantri juga berperan sebagai pendamping dalam memenuhi kebutuhan sosial masyarakat, seperti pendampingan dalam hal kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Mereka turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Pengembangan Potensi Lokal: Melalui interaksi yang intens dengan masyarakat, Mahasantri juga berperan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini dapat meliputi pengembangan pariwisata, seni budaya, serta potensi lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan berbagai peran tersebut, diharapkan peranan dan partisipasi Mahasantri di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran turut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik secara spiritual, sosial, dan ekonomi, serta menjadi agen perubahan yang positif dalam dakwah Islam di setiap tempat dalam program Mubaligh Hijrah tersebut. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!