GRESIK, MENARA62.COM –Mubalighat Aisyiyah Gresik Terus Bergerak. Pada Ahad (28/10/2018), Aisyiyah Gresik, Jawa Timur mengadakan pertemuan ke 2 Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) se-kabupaten Gresik. Pertemuan itu mengangkat tema Meningkatkan Kompetensi Muballighat Aisyiyah Gresik.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik ini, digelar di PCA Kebomas. Acara ini antara lain dihadiri anggota CMA sekabupeten Gresik yang berjumlah 94 Orang anggota CMA dari berbagai PCA di kabupaten Gresik termasuk dari Bawean.
Acara ini di mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, dan menghadirkan empat nara sumber. Tiga nara sumber berasal dari PDA yaitu Dra Uswatun Hasanah, Hj Muyasaroh, dan Hj Nur Fadlillah. Satu nara sumber berasal dari Dinas Kesehatan Gresik, dr Wahid S.Km.
Uswatun Hasanah yang merupakan Ketua PDA Gresik menyampaikan materi taharotul quluq yang membahas tentang aqidah tauhid, gerakan perempuan dan tentang pembinaan umat.
Muyasaroh menerangkan materi fiqih wanita yang berkaitan dengan tabarruj. Tabarruj yaitu tindakan seorang wanita yang menampilkan kecantikan untuk di luar. Menurutnya, ada lima hal yang berkaitan dengan fitrah kesucian yaitu, mencukur bulu kemaluan, kewajiban khitan, memotong kumis, mencukur bulu ketiak dan memotong kuku.
Nur Fadlillah menerangkan materi tentang mikro theaching. Yaitu, mengajak muballighat praktek memberikan materi yang ditentukan secara berkelompok.
Sementara Wahid menyampaikan materi tentang gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Germas adalah suatu tindakan yang sistematis dan terencana. Langkah ini dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan. Diharapkan, masyarakat berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk itu, masyarakat diajat untuk melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, dan memeriksa kesehatan secara rutin.
Sebelumnya, pada pembukaan acara CMA tersebut, dimulai dengan pengajian iftitah yang disampaikan Ketua PCM Kebomas Slamet Dalhar SP dan di buka oleh Muyasaroh. Kegiatan ini, juga dimeriahkan dengan dibukanya bazar yang menjual beragam makanan khas Giri seperti kripik, ketupat, minuman pokak, asesoris dan sebagainya.
Penulis: Erna Hidayati