JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi mengajukan permohonan untuk membangun Universitas Muhammadiyah ‘HAMKA’ di Malaysia. Permohonan yang ditujukan kepada pemerintah Malaysia melalui Menteri Pendidikan Malaysia Dr.Maszlee Malik tersebut diserahkan oleh tim dari PP Muhammadiyah yang dipimpin Prof Suyatno mewakili Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Selasa (17/7).
Selain Prof Suyatno, hadir pula H. Marpuji Ali, Wakil Bendahara PP Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad, Ketua Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Prof Sarjito, Wakil Rektor II UMS, Prof Gunawan SP, Wakil Rektor II UHAMKA/UM Bandung), Prof. Waluyo, Wakil Rektor UMKT dan Prof Sonny, Ketua PCIM Malaysia.
Prof. Suyatno yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dalam keterangan tertulisnya kepada Menara62.com menjelaskan pendirian Universitas HAMKA di Malaysia menjadi bagian dari program kerja Muhammadiyah untuk memperluas dan memperkuat dakwah utamanya melalui pendidikan.
“Alhamdulillah dari pertemuan kami dengan Menteri Pendidikan Malaysia Dr. Maszlee Malik, beliau menunjukkan minat dan ketertarikan yang tinggi terhadap Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah di Malaysia,” kata Prof. Suyatno, Rabu (18/7).
Bahkan Menteri Pendidikan Malaysia lanjut Prof Suyatno menyampaikan keinginannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan Universitas Muhammadiyah di Malaysia berupa anggaran. Sumbangan tersebut disebutnya sebagai tabungan untuk akherat.
“Beliau menteri yang masih sangat muda, usianya baru 44 tahun. Beliau memiliki kekaguman tinggi terhadap tokoh Muhammadiyah Buya Hamka,” jelas Prof. Suyatno.
Sebelum bertemu dengan Menteri Pendidikan Malysia, utusan PP Muhammadiyah telah bertemu dengan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Malaysia, Datin Paduka Siti Hamisah Tapsir di Komplek Putrajaya.
