30.3 C
Jakarta

Muhammadiyah Bentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center

dr Corona Rintawan Pimpin Muhammadiyah Covid-19 Command Center

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COMMuhammadiyah Bentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center, di Yogyakarta, Kamis (5/3/2020) malam. Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi pada Senin (2/3/2020), mengungkapkan tentang kesiapan RS Muhammadiyah menangani pasien positif virus corona covid-19.

Muhammadiyah Covid-19 Command Center, untuk meningkatkan akselerasi program. Jumlah Rumah Sakit yang disiapkan bertambah jadi 20 RS, sebelumnya 15 RS. Programnya meluas menjangkau sekolah, perguruan tinggi dan komunitas untuk edukasi dan pencegahan.

Pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk melakukan koordinasi.  Sesuai dengan prosedur standar yang diterapkan, sebelumnya sudah dilakukan persiapan dan simulasi untuk menangani potensi wabah seperti yang dilakukan di  RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan beberapa RS Muhammadiyah/Aisyiah di berbagai kota.

dr Corona

Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman, SpS, MKes menyatakan, ketua tim dipercayakan kepada dr Corona Rintawan SpEM. “Kami percayakan penanganan virus Corona ini kepada dokter Muhammadiyah yang bernama Corona Rintawan, bukan hanya karena ada kesamaan nama, tapi beliau memang ahlinya. Spesialis Emergency dari RS Muhammadiyah Lamongan yang juga koordinator Emergency Medical Team Muhammadiyah untuk misi Internasional,” ujarnya saat memperkenalkan profil ketua tim.

Sementara itu dr Corona Rintawan menyampaikan, tim akan mengkoordinasikan berbagai program yang melibatkan potensi dan jejaring Muhammadiyah. “Mulai dari pencegahan, skrining, dan tata laksana awal. Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin membantu pemerintah agar wabah ini segera teratasi,” kata dr Corona.

Berbagai tindakan preventif yang disiapkan adalah sosialisasi dan pendampingan ke Sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang  cukup banyak akan pulang dari penugasan atau kegiatan di luar negeri. Sosialisasi dan pendampingan ini juga meliputi tata cara penggunaan masker, penggunaan hand etika batuk–bersin dan deteksi dini.

Sementara RS Muhammadiyah yang disiapkan untuk tata laksana awal bila ditemukan pasien yang diduga sebagai suspect dipilih  berdasarkan sebaran area kerja yang dikoordinasikan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah.

Untuk program ke sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat akan dikoordinasikan sebagai program bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Diktilitbang, LAZISMU, Aisyiyah, IPM, IMM dan semua organisasi kader  lainnya.

Daftar RS tersebut :

  1. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
  2. RS PKU Muhammadiyah Bantul
  3. RS Muhammadiyah Lamongan
  4. RS Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati
  5. RS PKU Muhammadiyah Surakarta
  6. RSI Muhammadiyah Kendal
  7. RS PKU Muhammadiyah Gamping
  8. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
  9. RS PKU Muhammadiyah Gombong
  10. RS PKU Muhammadiyah Roemani Semarang
  11. RS Fatimah Banyuwangi
  12. RS Univ Muhammadiyah Malang
  13. RS Siti Khotijah Sepanjang – Sidoarjo
  14. RS Muhammadiyah Palembang
  15. RS Muhammadiyah Metro – Lampung
  16. RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya
  17. RSI Jakarta Cempaka Putih
  18. RSI Jakarta Pondok Kopi
  19. RS Aisyiyah Ponorogo
  20. RS Aisyiyah Muntilan

Penulis: Arif Nur Kholis

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!