Yogyakarta, MENARA62.COM– Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kembali mendapatkan penghargaan dari BNPB atas kiprahnya dalam penanggulangan bencana di tanah air. Penghargaan kali ini terkait dengan intensitas, konsistensi dan inovasi dalam penanggulangan bencana oleh MDMC.
Penghargaan diberikan secara daring hari ini, Rabu, 10 Maret 2021 pukul 16.00 WIB. Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah menyampaikan kesyukurannya atas penghargaan tersebut. “Alhamdulillah, ini merupakan satu hal yang harus kami syukuri. MDMC yang sudah bekerja sekian lama, dengan penghargaan ini berarti kerja MDMC diakui oleh pemerintah dan satu bukti yang kami lakukan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Budi Setiawan menyampaikan kepada para relawan MDMC agar ini menjadi pemacu untuk meningkatkan kinerja. “Kepada segenap keluarga besar MDMC hal ini hendaknya menjadi satu pacuan untuk meningkatkan kinerja kita bersama, selalu memperbaiki agar yang kita lakukan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Untuk pemerintah dalam hal ini BNPB kami ucapkan terima kasih atas penghargaan ini,” imbuhnya.
MDMC selama ini menjadi lembaga yang memimpin dan mengkoordinasi kerja-kerja Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana di Indonesia bahkan sampai manca negara. Dengan dukungan Lembaga Amal Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) sebagai penopang pendanaan dari internal Muhammadiyah.
Kedua lembaga ini dengan perannya masing-masing menjadi penggerak seluruh unsur Muhammadiyah dari pimpinan, majelis lembaga terkait, organisasi otonom dan warga Muhammadiyah dalam respon kebencanaan dalam satu gerak yang dinamakan One Muhammadiyah One Response (OMOR).
Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah menyampaikan update perkembangan respon Muhammadiyah. “Dari awal Januari 2021 sampai pertengahan bulan Februari lalu respon Muhammadiyah untuk penanggulangan bencana sebanyak 40 kali tersebar di 14 propinsi, dengan jumlah terbanyak ada di Jawa Tengah sebanyak 16 respon,” katanya.
Menurutnya, respon bencana sebanyak itu meliputi berbagai macam bencana dengan mayoritas respon di awal tahun ini adalah respon bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu, kata Indrayanto masih ada bencana tanah bergerak, gempa, erupsi gunung berapi, kebakaran dan angin kencang.
Beberapa respon bencana masih dan sedang berjalan hingga saat ini di berbagai daerah. “Kami masih menjalankan respon gempa Sulawesi Barat, banjir Kalimantan Selatan, Dompu Nusa Tenggara Barat, dan Pekalongan serta tanah bergerak di Brebes dan Purbalingga. Tantangan respon yang menuntut inovasi saat ini adalah pandemi Cavid-19 yang tentunya membutuhkan SOP relawan untuk penerapan prokes dengan baik dalam melayani masyarakat,” imbuh Indrayanto.
Berbagai layanan dijalankan Muhammadiyah untuk membantu warga terdampak bencana di berbagai daerah “Kami melaksanakan layanan SAR, psikososial, kesehatan, sosialisasi, dapur umum, penyaluran logistik, makanan siap saji, air bersih, distribusi masker, pembuatan jembatan darurat, hunian darurat dan tetap. Jumlah penerima manfaat sebayak 268.210 jiwa dengan total pengeluaran mencapai Rp. 2.988.377.861,” pungkasnya. (*)