YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Pasca Penerbitan SK Pimpinan Majelis dan Lembaga sebagai unsur Pembantu Pimpinan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY selenggarakan pertemuan Peneguhan Visi, Misi & Komitmen Pimpinan Majelis & Lembaga PWM DIY pada tanggal 18 Mei 2023 di Aula Masjid Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.
Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada dalam pidato iftitah menyampaikan Arah kebijakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Muhammadiyah harus menjadi alat dakwah amar makruf nahi mungkar melalui peningkatnya sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa dan kemitraan di tingkat daerah, nasional dan internasional agar tercipta pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan berkembangnya nilai – nilai Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu ada 3 hal yang menjadi tantangan PWM ke depan, yaitu :
Masuk dan massifnya infiltrasi gerakan Islam Transnasional ke dalam batang tubuh Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kedekatan PWM Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Mitra Dakwah dengan Komponen Luar dan Perlunya Peningkatan Respon Problem Sosial, Klithih, Kekerasan Berbasis Agama, Disparitas Pendapatan, dll.
Problem internal di persyarikatan juga tidak kalah penting untuk dipecahkan adalah ada 4 hambatan penting yang menjadi tantangan ke depan, yaitu Optimalisasi Pengembangan AUM, Memodernisasi Tata Kelola Keuangan , Kemandirian Dalam Pendanaan Dakwah, Penguatan Koordinasi dan Konsolidasi Internal.
Sementara Arif Jamali Muis Sekretaris PWM DIY mengawali dalam paparannya, pemilihan tempat di Aula Masjid Sudja memiliki dasar historis dan idiologis. Pertama Muhammadiyah DIY ingin menegaskan masjid harus menjadi sentral pengembangan ide, gagasan , pemberdayaan dan peradaban berkemajuan. Masjid juga harus menjadi pusat peradaban umat, bangsa dan negara. Kedua, Kyai Sujak adalah tokoh besar Muhammadiyah yang mampu menterjemahkan dengan baik teologi Al Ma’un dengan visi ke depan yang sangat jauh. Sujaklah tokoh berdirinya RS PKU muhammadiyah yang pada akhirnya menjamur ke seluruh nusantara. Muhammadiyah DIY adalah laskar-laskar Sujak yang akan menjadi pelopor kemajuan abad kedua Muhammadiyah ini.
Selain itu Muhammadiyah DIY akan menjadi organisasi yang unggul dan berkemajuan, di mana anggotanya lebih dari 648 orang dengan dengan latar belakang pendidikan, profesi dan strata pendidikan yang beragam dengan rentang usia 80 % di bawah 50 Tahun. Sinergi dan kolaborasi antar majelis , lembaga dapat dilakukan melalui implementasi program kerja yang terukur selama 5 tahun ke depan. PWM DIY akan selalu mengelaborasikan program dan melakukan monitoring secara periodik untuk melihat ketercapaian program kerja Majelis dan Lembaga melalui performance indikator program. “Semoga Allah membersamai seluruh usaha majelis dan lembaga PWM DIY dalam menjalankan amanat dalam mewujudkan cita- cita besar masyarakat utama yang sebenar-benarnya,” harap Arif Jamali Muis.
Di akhir kegiatan bendahara PWM DIY Latief Baedowi menyampaikan pentingnya perencanaan yang baik dalam merumuskan program kerja , anggaran dan pelaporannya. (*)