33.3 C
Jakarta

Muhammadiyah Gelar Pengkajian Ramadan 2018

Baca Juga:

JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah gelar Pengkajian Ramadan 2018. Kegiatan yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Pasar Rebo, Jakarta Timur tersebut menampilkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, seperti akademisi, praktisi teknologi, birokrat, dan tokoh nasional lainnya. Diantaranya Komarudin Hidayat, Gatot Nurmantyo, Mendikbud Muhajir Effendi, Wagub DKI Sandiaga Uno, dan Din Syamsuddin.

Kegiatan yang berlangsung 27-29 Mei 2018 tersebut rencananya akan ditutup resmi oleh Presiden Joko Widodo. Hadir membuka sekaligus memberikan tausiyah KetuaUmum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Dalam siaran persnya, Ketua Penyelenggara Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah Prof. Suyatno mengatakan, gerakan dakwah Muhammadiyah selalu dinamis dan sesuai dengan tuntutan zamannya. Karakter ini sudah menjadi bagian dari Muhammadiyah sejak lahir. Bahkan gerakan Muhammadiyah selalu melampaui zamannya.

“Inilah satau pilihan dakwah Muhammadiyah dalam rangka mengkontekstualisasikan Islam dalam berbagai kondisi dan zaman yang selalu berubah,” kata Suyatno yang juga Rektor Uhamka, Ahad (27/5/2018).

Ketika saat ini masyarakat dunia khususnya Indonesia berada pada revolusi industri keempat yang juga disebut dengan zaman digital, maka dakwah Muhammadiyah pun berada di tengah-tengah perubahan itu. Kini teknologi internet begitu canggih, termasuk kehadiran robot-robot pengganti peran manusia yang sudah sangat maju.

Kondis ini lanjut Suyatno, tentu saja tidak hanya mengubah pola fikir masyarakat, tetapi juga mengubah budaya dan peradaban manusia.

Bahkan, dunia virtual kini telah menciptakan dunianya sendiri, dengan karakteristik yang khas. Masyarakat kini terkoneksi dalam ruang maya yang tidak terlihat kasat mata, tetapi memiliki pergerakan yang sangat cepat dan dampak yang lebih kongkrit. Kondisi ini tentu saja berdampak pada pola keberagamaan masyarakat dari mulai mencari rujukan hingga menyebarkan konten-konten keagamaan.

Kondisi perubahan masyarakat dengan segala dampaknya ini, bagi Muhammadiyah merupakan realitas yang tidak bisa dibendung. Walaupun ada sisi negatifnya, tetapi bagaimana Muhammadiyah melihat ini sebagai peluang untuk membangun sebuah tradisi dakwah baru yang berkemajuan.

Menurut Suyatno, memasuki realitas virtual bukan hal yang tabu, tetapi bagaimana Muhammadiyah dapat memanfaatkannya untuk mengisinya dengan konten-konten yang baik, nilai-nilai keagamaan, dan akhlakul karimah demi kebaikan ummat.

Untuk itulah,  jelas Suyatno Pengkajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2018 ini memfokuskan bahasannya pada aspek ini dengan mengangkat tema “Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial”. Acara yang akan diselenggarakan  di kampus Fakultas FKIP Uhamka ini diikuti sekitar 600 peserta yang berasal dari beberapa Provinsi.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!