BANDAR LAMPUNG, MENARA62.COM – Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) kembali mengadakan kegiatan Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy Syahadah, Sabtu (29/06). Acara yang berlangsung di aula KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) tersebut diikuti para aktivis Pemuda Muhammadiyah.
Hadir sebagai narasumber kunci, Azrul Tanjung selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abu Nasir dari Kemenko PMK, Adi Jaya Saputra Pengusaha Muda, dan Dalman, Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung.
Dalam materinya Azrul Tanjung mengatakan bahwa kita itu harus melihat Islam secara kaffah, karena Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk ekonomi.
“Acara ini sangat bagus bagi kalangan pemuda. Ada penguatan kebangsaan juga kemandirian ekonomi,” ujar Azrul Tanjung dalam siaran persnya.
Adapun Dalman selaku salah satu narasumber juga rektor Universitas Muhammadiyah Lampung sangat mengapresiasai kegiatan ini, karena dapat mencerahkan para pemuda sebagai generasi bangsa.
“Tema kegiatan kali ini sangat relevan dengan visi kampus kami yaitu sebagai kampus yang menciptakan entrepreneur,” kata Dalman.
Abu Nasir selaku pemateri dari Kemenko PMK mengatakan, kita hidup di negara yang sudah memiliki kesepakatan yaitu Pancasila. Maka, semua anak bangsa harus mematuhi janji atau konsensus itu.
“ Tapi, tentu tantangan selalu ada. Muhamamdiyah dan Ormas lain seperti NU saya yakin bisa menjadi pelindung Pancasila,” ujar Abu Nasir.
Menurut Faozan Amar selaku Koordinator Program, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU (Nota Kesepahaman) antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian PMK dalam rangka sosialisasi keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yaitu Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Waysahadah.
“Salah satu praktik kehidupan ber-Pancasila yang dilakukan Muhammadiyah antara lain dengan mendirikan lembaga pendidikan dan kesehatan untuk semua rakyat tanpa melihat suku, agama ras dan golongan. Dan dalam bidang ekonomi, Muhammadiyah terus mendorong adanya pemerataan ekonomi dan terus berupaya agar daya saing umat meningkat,” tutur Faozan. (masruri)