28 C
Jakarta

Muhammadiyah Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Norwegia-Swedia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Muhammadiyah kecam pembakaran Al-Qur’an di Norwegia-Swedia. Itu terjadi dalam serangkaian demonstrasi anti Muslim yang berujung kerusuhan dan bahkan pembakaran kitab suci Al-Qur’an pada akhir pekan kemarin. Aksi ini disebut karena meningkatnya sentimen anti imigran asal Timur Tengah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam keras tindakan pembakaran Al-Quran dan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan kelompok orang yang menamakan diri Stop Islamization of Norway (SIAN) di dekat parlemen Norwegia pada Sabtu (29/8/2020). Sementara dalam demo di Swedia, Al-Qur’an dirobek dan diludahi salah seorang demonstran.

“Aksi demonstrasi anti-Islam di Norwegia yang berakhir ricuh itu menunjukkan sikap Islamofobia yang sangat buruk di era modern yang semestinya menjunjung tinggi perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan golongan apapun,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Selasa (1/9/2020), seperti dilansir situs suaraMuhammadiyah.or.id.

Kondi memprihatinkan ini, tentu saja menjadi sebuah ironi. Pasalnya, aksi tersebut dilakukan di negara yang dikenal paling toleran. Terlebih, Swedia merupakan negara asal Alfred Nobel yang memberikan penghargaan kepada pihak yang berkontribusi menjaga perdamaian.

PP Muhammadiyah menghargai negara-negara Islam dan pihak lain yang menyampaikan protes atas tindakan anarkis tersebut. “Meski begitu, Muhammadiyah mengimbau agar kaum Muslim tidak terpancing dan menjunjung tinggi perdamaian,” ujar Haedar Nashir.

Muhammadiyah menghimbau dan mengajak kepada Muslim di dunia Islam, khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan dewasa dalam menyikapi peristiwa di Norwegia. Tanggapi peristiwa itu secara damai, proporsional, dan elegan. Menurutnya, perlu menghindari reaksi berlebihan dan tindakan yang tidak mencerminkan karakter Islam, karakter yang menjunjung tinggi perdamaian dan misi rahmatan lil-‘alamin.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!