JAKARTA, MENARA62.COM — Pasca pengunduran diri PM Mahathir Muhammad akibat perkembangan politik yang terjadi di Malaysia, Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong, tampaknya harus bekerja keras. Setelah memanggil semua anggota parlemen untuk meminta masukan, namun sampai malam ini belum ada keputusan terkait proses penggantian perdana menteri di Malaysia.
Dalam proses ini, Muhyiddin Yassin Dapat Dukungan Barisan Nasional-PAS. Koaliasi Barisan Nasional yang terdiri dari UMNO (39 anggota parlemen), Malaysia Chinese Association (dua anggota parlemen) dan MIC (satu anggota parlemen), serta Partai Islam se-Malaysia (18 anggota parlemen) mendukung pencalonan Presiden Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri kedelapan.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan oleh Sekjen Barisan Nasional, Tengku Adnan Bin Tengku Mansor di Kuala Lumpur, Jumat (28/2/2020), seperti dilansir Antaranews.com.
Sebelumnya, pernyataan senada juga disampaikan oleh gabungan Mufakat Nasional yang terdiri dari UMNO dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).
“Sebanyak 57 anggota parlemen dari partai-partai ini telah memberikan dukungan mereka di belakang presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu),” ujar pernyataan yang ditandatangani Sekjen UMNO, Tan Sri Annuar Haji Musa dan Sekjen PAS, Dato’ Takiyuddin Haji Hassan.
Dukungan terhadap Muhyiddin Yassin juga disampaikan oleh Malaysian Chinese Association (MCA), salah satu koalisi partai politik di Barisan Nasional (BN).
“Melihat situasi terkini pembubaran parlemen bukan lagi satu pilihan, maka kedua anggota parlemen MCA akan mendukung pencalonan Tan Sri Muhyiddin Yassin, anggota parlemen Pogoh, sebagai perdana menteri ke delapan,” ujar Sekjen MCA, Datuk Chong Sin Woon.
Pada awalnya, mereka menghendaki Yang di-pertuan Agong (Raja Malaysia) membubarkan parlemen, namun ketika Partai Bersatu mencalonkan Muhyiddin dan membatalkan pencalonan Tun Dr Mahathir Mohamad mereka berubah arah.
Sementara itu, sebuah media setempat melaporkan dukungan kepada Muhyiddin Yassin juga datang dari partai politik lokal di Sabah dan Sarawak. Mereka mengatakan, sembilan anggota parlemen Partai Warisan Sabah dan 18 anggota Gabungan Parti Sarawak (GPS) telah menyatakan bergabung dengan aliansi Bersatu, Barisan Nasional dan PAS.
Namun, proses politik di Malaysia masih terus berlangsung. Tampaknya, bara dalam sekam masih belum padam.
