25.9 C
Jakarta

MUI dan KSP Canangkan Agrikanas untuk Indonesia

Baca Juga:

BOJONEGORO, MENARA62.COM — Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kantor Staf Presiden (KSP) mencanangkan  Agrikanas (Agribisnis Kacang Nasional). Pencanangan ini sebagai tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat, MUI melalui Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI dan KSP mengandeng PT Perhutani dan Garuda Food meluncurkan Agrikanas di Bojonegoro, Jawa Timur (31/10/17).

Gerakan kemitraan ini ditetapkan melalui nota kesepakatan (MOU) yang ditandatangani secara simbolis oleh KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI dengan dan Sanguji Kepala Devisi Perhutani Jatim dan Hartono Atmadja selaku Komisaris Garuda Food Group. Realisasi tahap pertama kemitraan ini dibuktikan dengan pelaksanaan penanaman perdana kacang tanah, yang disaksikan langsung oleh Teten Masduki, KSPdan Sudhamek AWS Chairman Garuda Food Group.

Kegiatan Tanam Raya Perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro ini merupakan realisasi percepatan implementasi hasil Kongres Ekonomi Umat MUI untuk mewujudkan konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia. Program yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat ini melibatkan banyak unsur, antara lain Perhutani, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), Kelompok Tani, PTPN, organisasi kemasyarakatan (ormas), serta pondok – pondok pesantren. Utamanya adalah para petani penggarap dan pihak swasta seperti Garuda Food Putra Putri Jaya.

KH Ma’ruf Amin menjelaskan, Kongres Ekonomi Umat yang dibuka Presiden RI Joko Widodo pada 22-24 April lalu menghasilkan berbagai rekomendasi untuk memajukan perekonomian umat di Indonesia. Di antara rekomendasi tersebut adalah komitmen untuk menggerakkan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional.

“Hal ini merupakan realisasi dari rekomendasi-rekomendasi itu, jika selama ini sebuah rekomendari dari pertemuan akbar hanya tersimpan rapi di etalase sekretariat kali ini benar-benar terlaksana dan dirasakan langsung oleh masyarakat, semoga program ini dapat berhasil dan berjalan dengan maksimal,” ujar Ma’ruf Amin.

Hartono Atmadja Komisaris Garuda Food Group juga mengemukakan, mereka berkomitmen untuk mendukung gerakan pemberdayaan ekonomi umat ini karena sejalan dengan misi perusahaan. Yakni membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuh kembangkan (interdependent-co arising).

“Kami yakin, kesuksesan Garuda Food hingga saat ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu kami ikut aktif mendukung gerakan pemberdayaan ekonomi umat ini, karena selain dapat memupuk budaya dan jiwa entrepreneurship, juga dapat meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat. Sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” ucap Hartono di sela-sela acara.

Agribisnis

Direktur Pinbas MUI Azrul Tanjung menyampaikan, program agribisnis modern komoditi kacang ini bertujuan untuk kemakmuran umat, sebagai realisasi tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat 2017 lalu. “Program ini juga merupakan inisiasi MUI dalam membangun Kemitraan model segitiga (MISETI) unuk mewujudkan Arus Baru Ekonomi Umat,” ujarnya.

Pelaku kemitraan Agrikanas terdiri dari UMKMK, pelaku usaha besar & Pemerintah. Tagline Agrikanas yang berupaya mengkacangkan Indonesia adalah mendorong ketahanan pangan dan swasembada kacang nasional.

“Kongres ekonomi umat mengamanatkan gerakan aksi ekonomi umat. Aksi agribisnis dengan pengeloaan secara modern, berorientasi mengurangi pengangguran, meningkatkan semangat kewirausahaan, menambah income, sekaligus mendorong ketahanan pangan dan swa-sembada kacang nasional”, lanjut Azrul.

“Maksud Agrikanas adalah menggerakkan ekonomi umat melalui peningkatan produktivitas kacang (tanah) dengan manajemen modern, sehingga mampu memberikan manfaat optimal, laba dan usaha berkelanjutan. Tujuan Agrikanas, untuk membangun gerakan ekomat bidang agribisnis kacang yang terintegrasi, optimal dan menguntungkan. Juga untuk membangun jaringan ekomat yang modern, kuat, makmur dan mandiri
Selain itu, membantu ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat,” paparnya.

“Sebagai keunggulan bisnis perkacangan ini antara lain produk kacang sangat disukai masyarakat. Memiliki potensi bisnis yang besar. Bisa langsung dikonsumsi, juga bisa sebagai bahan baku beragam produk &cita rasanya. Produk ini juga berkualitas,sehat, aman. Selain harganya relatif murah. Keunggulan kompetitifnya; melibatkan petani biasa, investasi & modal kecil, luasan lahan bisa fleksibel, Dari sisi pemasaran terjamin, perputaran bisnis relatif cepat, income memadai & bisa besar, tergabung jaringan ekomat, kerja efektif & biaya efisien, layak sebagai bisnis, prospeknya potensial,” jelasnya lagi

“Posisi MUI diwakili pengurus Pinbas KPEU sebagai regulator Ekonomi Umat (Ekomat), juga sebagai Koordinator & Pengarah Program. Dari unsur pemerintah adalah keterlibatan Perh3eeutani sebagai pemilik lahan kosong. Sedangkan mitra pengusaha besarnya adalah Garuda Food,” pungkas Azrul Tanjung yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI ini.

Strategi dan tatakelola pelaksanaannya diatur oleh koordinator kolektif terdiri dari MUI, Pemerintah (KSP & Perhutani), Pengusaha Kompeten (Garuda Food). Upaya implementasi kemitraannya dengan sistem konsep Inti-Plasma. Meliputi pendampingan, penyiapan benih unggul dan penyaluran hasil panen.

Secara tehnis, potensi lahan Perhutani yang berpeluang dikerjasamakan mencapai luas 175.000 Ha di wilayah Jawa Timur. Adapun percontohan dilaksanakan di desa Dander, Bojonegoro, seluas 0,5 ha. Dengan sistem kerjasama syariah/bagi hasil antara Perhutani LMDH dan Pinbas MUI. Pendampingan motivasi dan mental dari Pinbas MUI. Hasil panen diserap perusahaan inti.

“Bisnis bisa dikembangkan dengan pola tanam, trading dan industri rakyat. Nilai tambah yang didapatkan berupa income melalui industri rakyat. Sebagai analisa gambaran usaha ini setiap 1 ha lahan tiap petani dibutuhkan waktu panen dalam tempo 90 hari, biaya persiapan lahan dari Perhutani, biaya benih dari Garuda Food, biaya pupuk dan herbisida dari Pinbas Mui. Dengan target panen 3,5 ton/ha, dengan hasil kotor 18 juta/panen,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!