31.1 C
Jakarta

Munadhoroh AIK Batch 3, Rektor UMS: Kerja Harus Diniatkan sebagai Ibadah kepada Allah SWT

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Munadhoroh Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Batch 3 Tahun 2025, dalam rangka memperdalam pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini berlangsung sejak 6 -15 Februari 2025 dan diikuti oleh dosen serta tenaga kependidikan (Tendik) UMS.

Kepala Bidang Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS, Yayuli, M.P.I., menjelaskan bahwa Munadhoroh kali ini berfokus pada aspek ajaran akhlak.

“Alhamdulillah, pada kesempatan ini, Munadhoroh membahas aspek akhlak, baik akhlak terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun akhlak dalam bekerja, khususnya di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti UMS. Harapannya, nilai-nilai AIK benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya, Kamis (6/2/2025).

Munadhoroh ini bukanlah kegiatan pertama, melainkan sudah memasuki putaran ketiga. Kegiatan ini dirancang secara berkala untuk memastikan pemahaman dan implementasi ajaran Islam terus berkembang di lingkungan UMS.

“Kali ini, Munadhoroh untuk dosen dilaksanakan pada 6, 7, 8, 13 Februari, sementara untuk tendik dijadwalkan pada 14-15 Februari. Karena jumlah dosen lebih banyak, maka diberikan porsi waktu yang lebih panjang,” tambahnya.

Ke depan, Munadhoroh akan terus diadakan secara berkelanjutan, mencakup berbagai aspek ajaran Islam lainnya, seperti muamalah yang meliputi persoalan politik, ekonomi, dan sosial budaya.

“Kemungkinan Munadhoroh ini akan diadakan setiap semester, karena masih banyak aspek lain yang perlu dibahas, termasuk masalah muamalah,” ujarnya.

Dengan adanya Munadhoroh ini, lanjutnya, UMS berharap seluruh civitas akademika semakin memahami dan mengamalkan ajaran Islam, sehingga nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan semakin melekat dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., memberikan materi dengan tema ‘Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah dalam Akhlak’.

Sofyan menegaskan bahwa dalam hidup, perlu untuk menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.

“Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dalam mempraktikkan akhlak mulia, sehingga menjadi uswah hasanah yang diteladani oleh sesama sesuai dengan QS. Ali Imron 110,” paparnya.

Akhlak ini, lanjutnya, ada kaitannya dengan Islam Berkemajuan. Islam secara teologis merupakan refleksi dari nilai-nilai transendensi, liberasi, dan humanisasi sebagaimana tersirat dalam QS. Ali Imron 110 dan 104.

“Bapak ibu kerja di UMS, luar biasa. Kita perlu bersyukur, suasananya beda sekali. Kalau di UMS, saya menekankan kerja menjadi senang, bahagia kalau konteks kerja kita niatkan untuk beribadah kepada Allah,” jelas Rektor UMS itu.

Menurutnya, untuk memberikan sumbangsih kemajuan UMS, atau kemajuan Persyarikatan itu dimulai dari hal kecil.

“Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan pada niat yang ikhlas dalam wujud amal-amal shalih dan ihsan. Serta menjauhkan diri dari perilaku riya, sombong, Isra, fasad, dahsyat, dan kemungkaran,” ujarnya.

Kemudian, setiap warga Muhammadiyah juga dituntut untuk menunjukkan akhlak yang mulia, sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri dari akhlak yang tercela.

“Tak hanya itu, setiap warga Muhammadiyah di manapun bekerja dan menunaikan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri dari praktik buruk yang merugikan banyak orang,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!