SUKOHARJO, MENARA62.COM – Pada dasarnya totebag adalah tas klasik yang pertama kali dikenalkan di Amerika dan tujuannya untuk dipakai membawa segala jenis barang belanjaan. Desainnya memang terlihat sederhana, hal itu disebabkan tas ini lebih difokuskan kepada fungsinya.
Seiring dengan berkembangnya waktu dan perubahan zaman, tote bag tak lagi digunakan hanya untuk membawa barang hasil belanja. Saat ini banyak anak muda yang memanfaatkan tote bag sebagai bagian dari fashion. Tote bag juga seringkali digunakan untuk jalan ke mall, berwisata, piknik, atau bahkan pergi ke sekolah, kuliah, atau bahkan kantor.
Sebanyak 96 Siswa siswi kelas 4 SD Muhammadiyah Palur bersama membuat karya menyulam totebag yang dilakukan di kelas masing masing.
Sulam adalah teknik hias yang di lakukan dengan jarum jahit dan benang untuk membuat pola atau desain diatas kain. Wiwit Rinta Milaksih, S.Pd selaku koordinator tingkat 4 mengawali kegiatan dengan memberikan wawasan seputar menyulam kepada siswa siswi. Dia juga menyampaikan tujuan diadakan kegiatan ini.
“Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa dapat mengekspresikan idenya melalui kegiatan menyulam selain itu mampu mengamalkan profil pelajar Pancasila yang kreatif serta mandiri,” ungkap Wiwit.
Adapun bahan, alat, dan cara membuat tote bag seperti yang dilakukan oleh siswa siswi kelas 4 adalah sebagai berikut :
Bahan: Jarum jahit, benang wong warna warni,sketsa gambar, kertas karbon (untuk meniru sketsa).
Langkah-langkah membuatnya: Pertama menyiapkan Tote bag yang berukuran 40,5cm X 29,5cm, kedua menyiapkan sketsa, ketiga mengambar sketsa yang sudah disiapkan diatas tas yang sudah di bagikan, keempat menjahit atau menyulam pada sketsa yang sudah di gambar tersebut.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, siswa siswi begitu antusias dalam mengikuti praktik menjahit atau menyulam ini. Nizam Abyaa Al Farisi salah satu siswa kelas 4C mengungkapkan kepuasannya. “Kegiatan menyulam sangat seru, namun membutuhkan kesabaran, kefokusan serta ketelitian untuk menghasilkan sulaman yang bagus dan rapi,” ungkapnya.
Dengan keterampilan yang dipelajari, diharapkan siswa dapat mandiri, berpikiran terbuka serta dapat menimbulkan jiwa kewirausahaan sejak dini. (*)