32.9 C
Jakarta

Musda NA Tanah Datar Juga Sosialisasikan Cegah Stunting

Baca Juga:

TANAH DATAR, MENARA62.COM — Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XIII, Sabtu (16/12/2017). Musda yang dilaksanakn di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Batusangkar ini, mengangkat teman Penguatan Peran Nasyiah dalam mewujudkan kader yang berkemajuan. Musda ini juga dijadikan ajang sosialisasi cegah stunting.

Musda Nasyiatul ‘Aisyiyah ke-XIII ini dihadiri Elyusra Ulfah MPsi,  Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PWNA) Sumatera Barat, Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tanah Datar, Ayahanda Drs Juliasman Khas dan Razimal SH I, Ketua Umum Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Tanah Datar, Ibunda Dra Hj Rusyda Rusli, M.Pd, Wakil Ketua PDA Ibunda Dra Hj Zulhelmi, Sekretaris Umum PDA Ibunda Dra Arjohanaira, Ketua Majelis Pembinaan Kader PDA Kakanda Hidayati Fitri SAg MHum, Ibunda Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Tanah Datar, peserta Musyda Nasyiatul ‘Aisyiyah se-Kabupaten Tanah Datar serta immawati PC IMM Tanah Datar.

Dalam sambutannya, Elyusra Ulfah mengatakan, sudah menjadi tanggungjawab PWNA untuk menggerakkan kembali organisasi perempuan muda Muhammadiyah tingkat daerah. Begitu selanjutnya PDNA bertanggungjawab menggerakkan organisasi tingkat cabang, dan PCNA menggerakkan organisasi tingkat ranting. Dengan demikian gerakan organisasi ini akan terasa hingga ke tingkat bawah.

Elyusra Ulfah mengatakan, Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah yang berkemajuan, telah mencanangkan pembuatan kartu tanda anggota NA secara daring. Pembuatan kartu itu dapat diakses melalui situs nasyiah.or.id. Selain itu, juga dilakukan pengadministrasian organisasi melalui aplikasi trello, yang insya Allah akan di-share kepada seluruh PDNA se-Sumatera Barat pada awal tahun 2018 nanti.

Tak lupa disampaikan juga isu strategis Nasyiatul ‘Aisyiyah tentang Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul ‘Aisyiyah Bebas Stunting yang telah di-launching pada Tanwir 1 di Banjarmasin awal November 2017 yang lalu. Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung lama pada 1000 hari pertama kehidupan hingga berusia dua tahun. Kekurangan gizi kronis ini dapat menghambat perkembangan fisik maupun perkembangan otak anak.

Stunting dapat disebabkan oleh faktor spesifik seperti asupan gizi yang kurang dan infeksi penyakit menular, serta faktor sensitif seperti pola asuh yang tidak sesuai, sanitasi yang buruk, perkawinan di bawah umur, status ekonomi keluarga, serta akses pelayanan kesehatan. Pencegahan stunting dapat dilakukan pada masa remaja, masa pra-nikah, masa kehamilan, masa menyusui dan masa MP-ASI. Untuk itu, maka Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang ramah terhadap perempuan dan anak berupaya untuk membantu program pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap stunting, salah satunya adalah melakukan sosialisasi stunting terhadap seluruh peserta Musyda yang notabene-nya adalah perempuan. Sosialisasi yang diberikan berupa penjelasan mengenai stunting dan pemutaran video mengenai stunting. Seluruh peserta tampak antusias selama sosialisasi berlangsung.

Elyusra menambahkan, kasus stunting di Sumatera Barat tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Hanya dua kabupaten di Sumatera Barat yang kasus stunting-nya cukup tinggi yaitu kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Sementara Kabupaten Tanah Datar ini, kasus stunting tidak mengkhawatirkan.

“Tetap saja kita mesti memperhatikan isu ini karena berkaitan dengan anak. Dimana anak merupakan aset bangsa, negara dan persyarikatan. Kondisi anak sekarang akan menentukan kondisi Indonesia ke depan. Anak yang sehat, cukup gizi dan cerdas lebih utama dalam membangun Indonesia yang berkemajuan,” ujarnya.

Di akhir acara, Elyusra mengajak peserta Musyda untuk mengikuti yel-yel Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul ‘Aisyiyah “Sehat, Cerdas, Bebas Stunting”.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!