“Hypercars”: Kisah evolusi teknologi Ferrari yang diceritakanÂ
lewat mobil-mobil bersejarah
MARANELLO, MENARA62.COM — Salah satu nama besar dalam dunia motorsport yang mampu menyatukan segenap bangsa dan berjuta-juta penggemar dari seluruh dunia: Scuderia Ferrari – tim paling sukses dalam sejarah Formula 1 – akan genap berusia 90 tahun ini. Sebuah peristiwa yang membuat museum Ferrari di Maranello memutuskan untuk merayakannya dengan pameran besar-besaran.
Didirikan di Modena pada tanggal 16 November 1929 oleh Enzo Ferrari, yang memahami potensi pengemudi untuk merajai jalanan, Scuderia Ferrari telah mencetak kisah-kisah yang tak terlupakan dalam dunia motorsport. Tim ini dimulai dengan menggunakan Alfa Romeo yang dikenal dengan nama Societa Anonima Scuderia Ferrari, lantas tim ini mulai terkenal di kancah Italia dan dunia. Dengan cepat mereka mempercayakan mobil-mobilnya kepada pebalap terkemuka di zamannya di semua kategori. Termasuk Molle Miglia, acara pertama oleh Scuderia Ferrari tahun 1930, disusul oleh Targa Florio, Trieste-Opicina hillclimb dimana Tazio Nuvolari menorehkan kemenangan pertamanya dengan mobil tersebut serta balap klasik berturut-turut seperti misalnya balap 24 Jam di Le Mans, Daytona, Spa and the Sebrings 12 Hours, dan tentu saja, Formula 1.
Mobil-mobil ini ditampilkan di Pameran 90 Tahun sebagai bukti masa kejayaan tersebut, dimulai dari Alfa Romeo 8C 2300 Spider, mobil pertama yang memakai emblem Kuda Jingkrak di Le Mans tahun 1932. Mobil terakhir yaitu SF71H, dengan kursi tunggal dimana Sebastian Vettel dan Kimi Raikonnen membalap di musim kemarin.
Dalam pameran tersebut, lini masa yang memisahkan 2 mobil ini diisi dengan sederetan mobil jok tunggal yang mengesankan, bintang-bintang yang bekerja keras baik kekalahan maupun kemenangan bersejarah di masa lalu yaitu Ferrari 500 F2, dimana Alberto Ascari memenangkan 2 gelar berturut-turut tahiun 1952 dan 1953, dan Ferrari D50 yang dikendarai Juan Manuel Fangio untuk mengambil keempat dari lima gelar dunianya. Ferrari Dino 246 F1 juga ditampilkan sebagai mobil yang membantu Mike Hawthorn mengalahkan Stirling Moss di Kejuaraan Dunia dengan selisih satu poin saja. Lalu ada Ferrari 156 F1 yang mengantarkan John Surtees menuju kemenangan – satu satunya pria yang memenangkan balapan roda dua dan roda empat pada tahun 1963. Selain itu, pada pameran juga terdapat 1975 312 T dengan gearbox revolusioner yang membantu Niki Lauda memenangkan gelar Juara Dunia pertamanya, serta 312 T4 dimana Jody Schecker meraih gelar Drivers’ tahun 1979. Tidak tertinggal yaitu Ferrari F2004, mobil yang mengantarkan Michael Schumacher menang sebanyak 13 kali – termasuk enam kali berturut-turut – dan meraih gelar Juara Dunia tahun 2004. Bergulir ke list terbawah terdapat F2007, yang membawa Kimi Raikonnen merebut gelar Drivers’ kembali ke Maranello setelah balap epik di Brazil, ia menang dengan selisih 1 poin.
Semua mobil-mobil ini merangkum dan melambangkan mimpi-mimpi Enzo Ferrari, serta komitmen, keteguhan, dan hasrat inovasi dari tim tersukses sedunia dalam sejarah Formula 1. Pencapaian 31 gelar Drivers’ (15 Drivers’ dan 16 Constructors’) ini tak tertandingi yang terus dipertahankan oleh tim Maranello yang berupaya menghormati setiap musim dengan hasrat yang sama dengan 90 tahun yang lalu.
Gelaran tersebut juga merupakan apresiasi terhadap kemenangan Ferrari dalam kejuaraan balap. 166 MM dalam pagelaran tersebut misalnya menjadi ajang dimana Ferrari untuk pertama kalinya memenangkan titel Le Mans 24 Hours pertamanya 70 tahun silam, yang kemudian diikuti oleh Spa 24 Hours dan Mille Miglia. Sementara itu, 275 P mendominasi Sebring 12 Hours sebelum kemudian memenangkan Nurburing 1000km dan Le Mans 24 Hours.
Hypercars – Tonggak Sejarah Otomotif
Museum Maranello juga menampilkan megahnya pameran ‘hypercars’Â yang didedikasikan untuk semua Ferrari yang menandai peristiwa penting lainnya dalam evolusi teknologi merk tersebut.
Setiap Ferrari istimewa dan merupakan koleksi bagi segelintir orang beruntung yang menjadi pelanggan. Sejumlah model mobil berlogo ‘kuda jingkrak’ ini telah menjadi tolak ukur bagi inovasi dan percepatan peningkatan teknologi yang konstan yang menciptakan standar baru di sektor terkait. Hal ini menjadi ciri khas Maranello ketika bicara tentang hypercars- sebuah istilah yang menunjukkan pencapaian baru dalam sejarah otomotif. Mobil-mobil ini tersedia dalam seri terbatas dan merupakan produk dari filosofi personal Enzo Ferrari yang bermaksud untuk menjadikan setiap mobil yang diciptakan sebagai yang terbaik pada masanya. Hasilnya, setiap mobil dengan penyempurnaan merupakan wujud murni dari penelitian terbaru, dan menjadi tolak ukur dalam dunia otomotif. Pagelaran ini sekarang menawarkan kepada pengunjungnya dengan kesempatan untuk melihat contoh-contoh dari teknologi Ferrari yang menakjubkan.
Pertama yakni GTO 1984, mobil ikonik yang terbalut dalam desain agresif nan elegan untuk menghidupkan kembali Gran Turismo Omologato yang meleganda, diwariskan dari GTO 250.
Tiga tahun setelahnya, Ferrari memperkenalkan ibu dari semua hypercars modern, F40. Diciptakan sebagai perayaan personal Enzo Ferrari untuk ulang tahun perusahaan yang ke-40, F40 sejatinya merupakan mobil balap dengan segala tenaga dan performanya yang sudah dapat ditebak kehebatannya, berkat mesin turbo dan pengggunaan komposit F1 yang dominan pada waktu itu.
Pada 1995, Ferrari bergerak ke era yang benar-benar baru dengan F50, yang intinya merupakan sebuah mobil Formula 1 yang dibalut dalam tampilan GT. Untuk pertama kalinya juga, mesin yang merupakan turunan dari mobil F1 tahun 1990 yang disejajarkan secara langsung dengan sasis monokok sebagai elemen struktural yang aktif. Ini merupakan sebuah mobil mengesankan yang menawarkan efek balap autentik, berkat lebih dari 2,000 jam penelitian.
Ferrari Enzo tahun 2002, hypercars yang didedikasikan untuk pendiri dan dikembangkan dalam konsultasi dengan Michael Schumacher, adalah puncak pencapaian pada masanya. Terinspirasi oleh Ferrari single-seater, Ferrari Enzo tahun 2002, menampilkan human-machine interface yang sangat inovatif yang melihat serangkaian kontrol perpindahan ke roda kemudi atas  perintah khusus dari juara dunia Jerman. Fitur tersebut termasuk leluhur Manettino legendaris, yang nantinya akan muncul di semua mobil dalam lini produk.
Diluncurkan kepada dunia pada tahun 2013 sesuai namanya, LaFerrari adalah intisari dari mobil yang diproduksi oleh merek Maranello. Mobil ini juga merupakan Ferrari pertama yang menggunakan unit daya hybrid HY-KERS yang terinspirasi oleh mobil-mobil Formula 1 generasi baru, yang menghasilkan 1.000 tenaga kuda. Versi targa-top, LaFerrari Aperta, diluncurkan pada tahun 2016 dan merupakan hasil dari beberapa pekerjaan aerodinamis yang luar biasa yang sama efisiennya dengan sang saudara ketika atapnya tertutup.
Di pameran juga terdapat, model statis desain Ferrari P80/C, produk terbaru dari program One-Off kami yang memungkinkan pemilik untuk membuat versi yang benar-benar unik dari model yang ada, dibentuk sesuai keinginan pribadi mereka. Diluncurkan April lalu setelah empat tahun penelitian dan pengembangan, P80/C adalah satu-satunya One-Off dalam sejarah Maranello yang dihomologasikan semata-mata untuk penggunaan trek. Didasarkan pada Ferrari 488 GT3, mobil ini adalah pengerjaan ulang konsep yang sangat canggih di balik prototipe mobil sport yang telah terbukti sangat sukses dalam kompetisi selama bertahun-tahun.
Sebagai bagian dari perjalanan melalui eksklusivitas khas Ferrari, pengunjung juga menemukan program Tailor Made di mana pelanggan memberikan ekspresi penuh kepada jiwa merk super mewah ini. Seluruh ruangan di Museum telah didekorasi untuk mereplikasi area di Ferrari Style Centre di mana klien-klien Ferrari yang paling cerdas mempersonalisasi mobil mereka. Palet warna, kain, sampel kulit, dan berbagai bahan lainnya menawarkan pilihan kombinasi yang tiada habisnya untuk memungkinkan klien menjadikan Ferrari mereka seunik kepribadian dan selera mereka.
Pameran “90 Tahun” dan “Hypercars” akan berjalan hingga Mei 2020.