YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Melengkapi sarana dan prasarana Museum Perjuangan Wanitatama Indonesia di Yogyakarta, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) membangun sarana ibadah berupa masjid. Peletakan batu pertama masjid Wanitatama yang terletak di kompleks gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia atau dikenal dengan nama Museum Mandala Bhakti Wanitatama tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo pada Jumat (15/9/2023).
Ikut hadir jajaran pengurus DPP Kowani, Ketua Yayasan Hari Ibu (YHI) Kowani Prof. Wiendu Nuryanti, Ketua Indonesia Women Center Budi Wahyuni dan perwakilan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto menyampaikan rasa gembiranya karena masjid yang sudah lama direncanakan pembangunannya tersebut pada akhirnya bisa direalisasikan. “Ini adalah cita-cita kita semua sejak lama, sejak saya masih jadi anak bawang di Kowani, sudah direncanakan membangun masjid yang indah. Namun tak kunjung terealisasikan,” katanya.
Karena itu, pada awal menjabat sebagai Ketua Umum Kowani, Giwo mengaku lebih serius merencanakan pembangunan masjid tersebut. “Hingga akhirnya ketika pada awal saya menjabat sebagai Ketua Umum Kowani, lalu saya berbincang dengan Ibu Sari dan almarhumah Ibu Yayuk untuk merealisasikan pembangunan masjid ini. Alhamdulillah, akhirnya pada hari ini tanggal 15 September 2023, hari yang berkah dibulan Suro, kita sudah bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid, sekaligus nanti juga dibangun café dan vila,” lanjut Giwo.
Ia berharap pembangunan masjid Wanitatama yang nantinya melengkapi sarana prasarana museum, bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Masjid ini nantinya tidak hanya bisa digunakan oleh pengunjung museum, tetapi para siswa dan guru SMK Karya Rini, juga masyarakat umum.
Pada kesempatan tersebut Giwo juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa SMK Karya Rini yang merupakan SMK dibawah kelola Yayasan Hari Ibu terus eksis hingga kini. SMK yang dibangun oleh para founding mothers tersebut menjadi bagian dari bentuk tanggungjawab Kowani dalam mendidik generasi muda penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani.
“Kita bersyukur bahwa SMK Karya Rini yang sudah memasuki usia 65 tahun dapat berkiprah dalam menyiapkan generasi muda yang cerdas dan unggul, mencetak lulusan yang berkualitas baik secara intelektual maupun secara moral yang mampu bersaing di dunia kerja dan mampu menghadapi segala tantangan zaman,” tukas Giwo.
Museum Mandala Bhakti Wanitatama itu sendiri merupakan museum Pergerakan Wanita Indonesia yang digunakan sebagai sarana untuk mengenang masa lalu perjuangan para wanita Indonesia. Museum ini menyimpan koleksi berupa benda dan foto mengenai peranan perjuangan para wanita Indonesia dari masa ke masa yang dikelompokkan dalam lima periode yakni periode pergerakan wanita pada masa penjajahan, pergerakan para wanita pada masa perang kemerdekaan, pergerakan para wanita pada masa demokrasi liberal, pergerakan para wanita pada masa demokrasi terpimpin, pergerakan para wanita pada masa orde baru dan pergerakan wanita pada masa reformasi.
Selain memiliki diorama dan perpustakaan, museum ini juga dilengkapi bangunan balai Shinta, balai Srikandi, balai Kunthi & Utari, wisma Arimbi, dan bangunan wisma Sembodro. “Dengan dibangunnya masjid, café dan vila maka nantinya museum ini akan memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap,” tandas Giwo.