BOGOR, MENARA62.C0M – Utusan Khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antaragama dan peradaban Din Syamsuddin mengungkapkan musyawarah besar (Mubes) pemuka agama untuk kerukunan bangsa yang diselenggarakan 8-10 Februari 2018 menghasilkan tujuh kesepakatan.
“Pertemuan tiga hari tersebut adalah ajang silaturahmi dan dialog dari hati ke hati para pemuka agama untuk membahas tujuh pokok permasalahan yang disebut tujuh bahan pokok kerukunan dalam suatu suasana yang penuh dengan kerukunan keguyuban dalam dialog yang tulus, terbuka, terus terang dan ingin menyelesaikan masalah,” kata Din saat pidato laporan hasil Mubes Pemuka Agama di Istana Bogor, Â seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/02).
Di hadapan Presiden Joko widodo, Din mengatakan tujuh pokok permasalahan yang dibahas adalah, pertama, pandangan dan sikap pemuka agama tentang Negara Kesatuan republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Kedua, pandangan dan sikap umat beragama tentang Indonesia yang berbineka tunggal Ika. Ketiga, pandangan dan sikap umat beragama tentang pemerintahan yang sah hasil pemilu demokratis berdasarkan konstitusi.
Keempat, prinsip-prinsip kerukunan atau yang kita sebut sebagai etika kerukunan dan kelima, tentang penyiaran agama dan pendirian rumah ibadah.
Keenam, tentang solusi masalah intraagama dan yang ketujuh, berupa rekomendasi-rekomendasi terhadap faktor-faktor non-agama yang mengganggu kerukunan.
“Alhamdulillah, ketujuh pokok pembahasan itu telah dibahas secara mendalam diawali dengan tiga sesi sidang internal intraagama dan kemudian dibahas dan dilaporkan dalam sidang-sidang paripurna dan kemudian dikembalikan kepada sidang-sidang kelompok dan kemudian dibahas lagi di sidang paripurna hingga tadi siang. Alhamdulillah telah menghasilkan kesepakatan dari para pemuka agama tentang masalah-masalah tersebut,” katanya.
Hasil kesepakatan tersebut diserahkan kepada Presiden oleh Din Syamsuddin yang didampingi oleh enam perwakilan tokoh agama.