SOLO, MENARA62.COM – Musyawarah Komisariat (Musykom) XLI Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi dibuka pada Sabtu (27/12). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Lantai 5 Gedung Pascasarjana UMS dengan mengusung tema “Meretas Teh Ikatan untuk Menyambut Sinar Fajar Musim Semi”.
Ketua Panitia, Nurul Ramadhani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musykom memiliki makna strategis bagi keberlangsungan IMM di tingkat komisariat.
“Musyawarah komisariat merupakan ruh dari keberlangsungan IMM di tingkat paling dasar. Musykom bukan sekadar forum pergantian kepemimpinan, melainkan ruang ideologis untuk merawat nilai, memperkuat ikatan, dan meneguhkan kembali arah gerak kader IMM sebagai intelektual, humanis, dan religius.” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Kepala Pondok Shabran UMS, Yayuli, S.Ag., M.P.I., ia menegaskan pentingnya menjaga identitas kader IMM dalam setiap aktivitas organisasi.
“Kalau sudah masuk ke IMM atau ada acara IMM, kita harus membiasakan dengan panggilan Immawan dan Immawati,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Musykom harus menjadi ruang penyegaran gagasan dan semangat gerakan.
“Dengan agenda Musykom ini kita meneguhkan semangat intelektual dan pembaharuan di IMM maupun Muhammadiyah,” tambahnya.
Sebagai penutup, ia berharap suasana forum tetap mencerminkan nilai persaudaraan.
“Kami berharap juga, Musykom ini berjalan dengan baik dan demokratis, perbedaan adalah suatu rahmat dan setiap keputusan adalah anugerah dari Allah SWT,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum IMM Shabran UMS, Muhammad Fikri Azka, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pembukaan Musykom XLI. Ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini dikemas berbeda.
“Musykom kali ini berbeda dengan tahun lalu karena kita membuka agenda Musykom dengan Stadium General,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjadikan proses organisasi sebagai ruang pembelajaran.
“Kekurangan bukanlah kemunduran, tapi itulah wadah untuk kita dituntut untuk senantiasa belajar dan belajar,” tambahnya.
Ketua Umum IMM Cabang Sukoharjo, Anas Asy’ari Nasuha, S.H., secara resmi membuka kegiatan Musykom. Dalam sambutannya ia menegaskan bahwa Musykom bukan hanya soal regenerasi struktur.
“Musykom bukanlah sebuah pergantian organisasi maupun pimpinan. Lebih dari itu, kita harus melihat basis nilai yang dibawa oleh setiap pimpinan yang baru,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kader IMM memiliki tanggung jawab moral terhadap kehidupan berbangsa.
“Kita mestinya peduli dengan bangsa ini dengan senantiasa memperbaiki moralitas. Itulah nilai yang selalu dibawa oleh IMM, yakni kepemimpinan profetik,” tegasnya.
Anas menambahkan bahwa arah gerakan IMM harus selalu berpijak pada nilai etis dan keislaman.
“Kepemimpinan profetik bukan sekadar slogan, tetapi komitmen untuk menghadirkan perubahan yang bermoral dan bermakna,” ujarnya.
Pembukaan Musykom XLI ini, lanjutnya, diharapkan menjadi awal yang baik bagi lahirnya kepemimpinan baru yang tetap berpijak pada nilai intelektual, kemanusiaan, dan keislaman sebagai ciri utama kader IMM. (*)

