SLEMAN, MENARA62.COM – Hampir 4 bulan pandemi Covid-19 mendera semua sektor kehidupan. Namun cahaya diujung lorong harapan nampaknya mulai menampakkan sinarnya.
Hal ini bisa dilihat di sektor pariwisata di Kabupaten Sleman yang telah menata diri untuk memasuki era new normal.
Sebagaimana dikatakan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, sektor pariwisata Sleman harus menyiapkan diri untuk menyambut new normal. Pengelola pariwisata harus berlatih dan melaksanakan protokol kesehatan apabila ingin memulai lagi geliat perekonomian wisata. Tujuannya agar sektor pariwisata tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Salah satu obyek wisata yang sudah menata diri untuk menyambut era normal baru adalah destinasi wisata Grojogan Watu Purbo yang berlokasi di Bangunrejo Merdikorejo, Tempel Sleman, Yogyakarta.
Kesiapan Grojogan Watu Purbo mendapatkan perhatian terbukti menjadi titik pertama yang disambangi oleh rombongan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo dalam touring motor keliling bersama staffnya, perwakilan dari Badan Otorita Borobudur, PHRI, GIPI, dan media ke sejumlah obyek wisata di Sleman pada Sabtu pagi 4 Juli 2020.
Beberapa saran dan catatan telah beliau sampaikan kepada pengelola dalam hal ini Pokdarwis Senthongsari, yang didampingi Pejabat Kepala Desa Merdikorejo Aris Wibawa, Dukuh Bangunrejo, Pendamping Desa, pejabat dan staf Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Dalam kesempatan itu Singgih Raharjo menyampaikan untuk menyongsong pembukaan secara resmi destinasi wisata selain telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik yang urgent dan kesiapan jangka panjang, terutama juga harus mendapat rekomendasi dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Dinas terkait.
Fakta di lapangan menunjukkan saat ini meskipun belum dibuka resmi, pengunjung mulai banyak yang datang terutama hari Sabtu dan Ahad. Sebagian besar para goweser/ pesepeda yang kebanyakan sudah merasa suntuk dan bosan berada di rumah sehingga memerlukan refreshing.
Kepala Desa Merdikorejo Aris Wibawa menyampaikan pengelola dan pedagang wajib memakai masker.
“Pengelola telah menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjung, berupa penyediaan tempat cuci tangan, penyediaan sabun di beberapa titik, cek suhu tubuh menggunakan thermo gun di pintu masuk, memastikan pengunjung memakai masker, dan memberlakukan aturan jaga jarak,” kata Aris.
Jalur masuk dan keluar pengunjung yang berbeda serta warung-warung yang ada di Watu Purbo telah dibuat pemisah antara penjual dan pembeli dengan pembatas plastik. “Semua sudah siap dan kami segera mengajukan surat permohonan untuk membuka destinasi wisata,” tandasnya.