JAKARTA, MENARA62.COM — Jenama NODE meluncurkan sepatu slip on dengan desain fauna langka yang berkolaborasi bersama Hari Merdeka, sepatu ini diluncurkan sebagai kampanye peningkatan awareness isu hutan yang menyasar tren anak muda.
David Chrisnaldi Chief Executive Officer NODE mengatakan dalam keterangannya di Jakarta (26/11/2021), “Sejalan dengan arti dari NODE yang artinya simpul, kami berupaya menjalin ikatan dengan gerakan lingkungan hidup. Konsep desain dalam sepatu ini tercermin dari singkatan jenama kami ‘No Deforestation‘ yang artinya kami berupaya memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa menebang pohon di hutan.”
“Harapannya dengan diluncurkan sepatu tematik ini bisa ikut serta dalam menyadarkan anak muda bahwa kita bisa memenuhi kebutuhan sandang tanpa harus menebang hutan dan bisa menjadi bagian dari ekonomi yang berkelanjutan,” tambah David.
Bahan baku yang dipakai dalam koleksi ini merupakan komponen alami seperti benang rami, serat kenaf, kain alam, sekam padi, dan lem perekat dari getah pinus serta karet alam. Adapun material sepatu saat sudah tidak terpakai dapat terdekomposisi menjadi kontributor unsur hara mikro dan makro di alam. Uniknya lagi, outsole sepatu yang digunakan memiliki daya cengkram yang sempurna, ditambah balutan sutra membantu menjaga kaki tetap higienis.
Hari Merdeka ilustrator yang ikut serta dalam proyek ini menjelaskan arti visual yang digunakannya, “Visual fauna yang tergambar semuanya adalah fauna langka dilindungi di Indonesia yang keberadaanya terancam, sebut saja bekantan, badak bercula satu, gajah sumatra, dan rangkong gading.”
“Proyek kampanye ini juga bertujuan mengingatkan ke semua orang yang melihat visual dalam sepatu tersebut untuk bisa memulai langkah dalam menjaga kelestarian alam dan hutan,” tutup Hari.
Koleksi sepatu slip on NODE akan dijual secara terbatas sejumlah 10 pasang, yang dapat dipesan secara pre-order melalui toko resmi di Shopee maupun website www.nodeorganic.com dengan harga Rp899,000.
Kampanye ini menjaring influencer gaya hidup dan fashion dengan harapan pesan cinta hutan dapat menjangkau sasaran anak muda yang lebih luas untuk menjaga hutan Indonesia. (*)