HARI-hari Isa Meilia sebagai seorang notaris amat sibuk. Ibarat pergi pagi hari masih gelap, pulang kantor hari juga sudah gelap. Itu pun belum berakhir. Ketika di rumah, acapkali telepon seluler masih terus berdering entah dari para klien maupun staf kantor.
Lelah memang. Tetapi Isa sangat menikmati pekerjaannya sebagai seorang notaris. Ia menyebut notaris adalah passionnya, bakat yang dimiliki, kelebihan yang diberikan Tuhan kepadanya. Jadi selain dinikmati, juga harus disyukuri. Meski bekerja sebagai seorang notaris dengan 21 staf telah membuat otaknya nyaris tak pernah berhenti berpikir, fisiknya jarang beristirahat.
“Saya memang suka berinteraksi dengan orang, dan notaris telah membuat orang lain terkoneksi dengan saya. Itulah hakekat berinteraksi bagi saya,” kata Isa dijumpai di kediamannya Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat Sabtu (1/3/2021).
Bekerja karena passion telah membuat seorang Isa menajalani profesinya sebagai notaris secara total. Maka tak hanya buku dan berbagai referensi menjadi santapan rutinnya, Isa tak segan untuk belajar pada orang lain baik sesama notaris maupun klien dan mitra kerja.
Membuka Kantor Notaris Isa Meilia pada 2005 lalu, Isa memulai pekerjaannya dengan mindset bahwa hidup harus bermanfaat untuk orang lain. Dengan mindset yang demikian, Isa rela menghabiskan sebagian besar hari-harinya untuk berkutat dengan masalah-masalah yang dihadapi klien. Tak jarang, pekerjaan itu dibawanya serta pulang ke rumah, dilanjutkan di rumah, ketika jam kantor telah berakhir.
Perempuan berparas cantik tersebut menjelaskan bekerja sebagai notaris memiliki risiko yang tinggi. Karena pekerjaan notaris bersentuhan dengan hukum, bersentuhan dengan pihak-pihak yang ingin memiliki legalitas. Tentu ada yang puas, ada pula yang tidak suka dengan hasil pekerjaannya. Itu bagian dari risiko pekerjaan.
Isa mengakui sejak awal mendirikan kantor notaris, amanah dan jujur menjadi hal pertama dan utama yang harus dijunjung tinggi. “Notaris itu dekat dengan godaan terutama soal uang dan fasilitas. Tanpa amanah dan jujur, maka sebesar apapun nilai bayaran yang diperoleh dari klien, maka pasti akan hancur reputasinya,” lanjut Isa.
Mengapa amanah dan jujur itu penting? Karena notaris adalah seseorang yang diberikan wewenang oleh negara untuk membuat produk hukum dalam bentuk akta yang dibutuhkan masyarakat. Dokumen-dokumen negara yang sifatnya sangat penting dan pribadi milik klien harus dijaga dengan baik.
Isa juga memegang prinsip bahwa hidup itu tidak boleh menyusahkan orang lain, tidak boleh memakan hak orang lain dan selalu taat aturan yang berlaku. Dengan cara demikian, pekerjaan yang kita geluti akan berumur panjang.
Karena prinsip tersebut, kantor notaris yang dipimpinnya semakin banyak dikenal publik. Kini rata-rata Kantor Notaris Isa Meilia mengeluarkan produk hukum berupa akta mencapai 3.000 akta per tahun.
Dari 21 staf yang dimiliki, Isa mengatakan hanya 2 orang saja yang sebelumnya telah memiliki pengalaman bekerja di kantor notaris. Sedang 19 staf lainnya, ia bina dari nol.
“Saya ingin memberikan kesempatan pada orang lain. Itu makanya hampir semua staf saya saat mulai bergabung tidak memiliki pengalaman bekerja. Mereka saya bina benar-benar dari nol,” tambahnya.
Bagi Isa pada dasarnya setiap orang memiliki potensi dan dapat diajak kerjasama. Tinggal bagaimana kita memenej orang tersebut agar potensi yang dimiliki bisa muncul.
Lanjutkan hobi traveling
Isa memang sibuk luar biasa. Tetapi sesibuk apapun, perempuan berdarah Minang tersebut masih melanjutkan hobinya untuk traveling, keliling dunia. Hobi yang diakrabi sejak masih remaja tersebut memberikannya banyak pengalaman.
“Saya selalu mengambil waktu sekitar 2 pekan dalam setahun untuk traveling. Kadang bareng teman tetapi lebih sering bareng keluarga,” kata Isa.
Baginya traveling adalah cara memberikan apresiasi, award atau penghargaan kepada diri sendiri. Ya, setelah setiap hari lelah berkutat dalam kesibukan yang luar biasa, penting memberikan kesempatan kepada tubuhnya untuk istirahat sekaligus bersenang-senang.
“Ada saatnya kita bekerja keras, ada saatnya bersenang-senang, ada juga saatnya kita berinvestasi untuk akherat. Hidup itu harus seimbang, uang tak dibawa mati, harta bakal kita tinggalkan,” kata Isa.
Bagi Isa, menjadwalkan traveling setahun sekali itu penting. Mumpung badan masih kuat dan usia masih muda. Sebab traveling usia tua justeru tidak bisa menikmati total destinasi wisata yang kita kunjungi. “Jadi traveling yang tepat ya saat usia masih muda, jangan menunggu tua, jangan menunggu pensiun,” sambung Isa.
Hobi travelingnya tersebut telah membawa Isa ke berbagai destinasi wisata cantik di berbagai wilayah di tanah air. Ia juga telah berkesempatan menyambangi 45 negara mulai dari Jepang, Rusia, China dan sejumlah negara-negara Eropa seperti Belanda, Swiss, Italia, Finlandia, Inggris dan lainnya. Juga negara-negara di Timur Tengah dan Australia.
Dari sekian banyak negara yang dikunjungi, Isa mengaku paling terkesan saat berkunjung ke Antartika pada 2018. Wisata di wilayah Antartika tak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga suhu udara yang menantang minus 20 derajat celcius.
“Suasana remang-remang sepanjang hari, karena di Antartika 6 bulan ada matahari, 6 bulan nggak ada matahari,” kata Isa.
Bagaimana menyiasati makan? Tak selamanya Isa berburu makan di restoran selama berwisata. Ia tak segan membawa rice cooker kecil, beras dan rendang di tas travelnya. Cukup merepotkan, tetapi strategi tersebut membuat perjalanan wisatanya jauh lebih nyaman dan makan lebih terjaga.
“Saya merencanakan traveling biasanya 6 bulan sebelumnya. Cari tiket, browsing tempat wisata, hotel, perjalanan darat di negara wisata dan lainnya,” tutup Isa.