KULONPROGO, MENARA62.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan pasar modal kepada Aparat Sipil Negara (ASN) dan masyarakat. Hal ini diharapkan mereka semakin meningkat pemahaman terhadap produk-produk investasi di pasar modal.
Peningkatan literasi dan inklusi keuangan pasar modal dikemas dalam Seminar Pasar Modal Peningkatan Literasi Pasar Modal untuk ASN Kulonprogo dengan tema ‘Menumbuhkan Investasi dan Kemandirian Ekonomi.’ Seminar yang diselenggarakan di Kantor Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Kamis (13/2/2025), tersebut diikuti 100 ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.
“Kami berharap dengan adanya Seminar Pasar Modal kepada ASN di wilayah Kabupaten Kulonprogo, nantinya ASN dapat mengenal dan memanfaatkan produk/jasa layanan di bidang Pasar Modal. Selanjutnya ASN dapat berbagi informasi kepada masyarakat sehingga berperan mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat,” kata Eko Yunianto, Kepala Kantor OJK DIY.
Lebih lanjut Eko menyampaikan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks Literasi Keuangan sebesar 65,43 persen, sedangkan indeks Inklusi Keuangan adalah sebesar 75,02 persen. Artinya, sekitar 65 dari 100 penduduk telah memahami manfaat dan risiko dari produk/layanan jasa keuangan, dan sekitar 75 dari 100 penduduk Indonesia sudah mempunyai akses ke produk/layanan jasa keuangan formal.
Eko menambahkan dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, pada tanggal 22 Agustus 2024, OJK telah mencanangkan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan). Gerakan ini bertujuan untuk mengorkestrasi dan meningkatkan sinergi pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Untuk menyukseskan Program GENCARKAN, kata Eko, OJK berkolaborasi dengan stakeholder antara lain Pelaku Industri Jasa Keuangan (PUJK) dan Pemerintah Daerah melalui TPAKD. Dalam mengimplementasikan rencana aksi TPAKD di daerah, OJK menyusun Roadmap TPAKD 2021 – 2025 yang menjadi acuan pelaksanaan program, dengan tema program kerja TPAKD untuk tahun 2025 yaitu Akselerasi Pemanfaatan Produk/Layanan Keuangan Pasar Modal.
Sementara Triyono, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengapresiasi seminar yang diselenggarakan OJK dan TPKAD Kabupaten Kulonprogo. Triyono mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman ASN terhadap produk investasi yang aman dan legal.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap literasi keuangan sekaligus investasi pasar modal bagi ASN Kulonprogo. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan investor pasar modal yang cerdas dan terhindar dari investasi bodong, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan pasar modal di Indonesia serta membawa dampak positif bagi perekonomian nasional,’’ kata Triyono.
Seminar ini dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono; Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Kulonprogo, Armansyah Gatot Subroto. Sedang nara sumber seminar adalah Pengawas Lembaga Jasa Keuangan OJK DIY, Syahidah Khusnul K; Kepala Bursa Efek Indonesia Yogyakarta, Irfan Noor Riza; dan Investment Spesialist dari Mirae Asset Sekuritas, Amalia Novi. (*)