JAKARTA, MENARA62.COM– Peluang pembiayaan syariah dalam program OK – OCE di DKI Jakarta sangat luas sekali. Apalagi orientasi dari ekonomi syariah adalah membangkitkan sektor riil dan mendorong entrepreneurship baru.
Maka dari itu, diperlukan sebuah inovatif pembiayaan yang mampu bersinergi dengan program OK – OCE, seperti peningkatan kualitas pelayanan keuangan atau perbankan berbasis teknologi finansial (Fin Tech). Dengan demikian, masyarakat akan dengan mudah memanfaatkan pembiayaan untuk usaha dengan cepat dan tanpa harus menunggu lama dalam mengaksesnya.
Demikian peryataan dari CEO Founder Program OK – OCE Anggawira dalam acara diskusi panel dengan tema: Peluang Pebiayaan Syariah Bagi Pogram OK – OCE yang diselenggarakan oleh Teropong Senayan.com dan LLP – KUKM di Gedung SMESCO – KUKM Jakarta.
Lebih jauh Anggawira menegaskan, saat ini ditengah kemajuan teknologi diperlukan sebuah sistem keuangan yang mampu berintegarasi secara komperehensif untuk saling bersinergi dan saling share (berbagi). Hal ini seperti di praktekkan oleh sistem transportasi berbasis online seperti Go-Jek, Grab yang berbasis aplikasi.
“Saya yakin, dalam pembiayaan syariah bisa dibangun sistem yang serupa seperti ini, baik itu perbankan dan penjaminan kredit yang ada di DKI,”ucapnya.
OK – OCE adalah singkatan dari One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship. Salah satu program andalan Anies-Sandi di Pilkada DKI ini adalah bagaimana mencetak wirausaha baru di DKI agar dapat menjadi benchmark di daerah lain.Program OK OCE ini ditujukan untuk mengubah dan memihak kepada pengusaha kelas bawah, UMKM, dan pengusaha baru.
Adapun fokus dari program tersebut menyasar pada 5 (lima) hal, pertama, pemberian modal dan pendampingan usaha. Kedua, pelatihan oleh pengusaha sukses, yaitu pembangunan SDM melalui pendampingan (mentoring). Ketiga, garansi inovasi bekerjasama dengan swasta. Keempat, lulusan SMK langsung dapat kerja. Kelima, kredit khusus untuk ibu-ibu.
OK – OCE, kata Anggawira, adalah sebuah gerakan perubahan masyarakat yang ingin memajukan kewirausahaan di negeri ini dan bukan program pemerintah. Maka dari itu, Anggawira meminta dukungan dari berbagai pihak dalam mensukseskan program OK – OCE.
“Terkait dengan ini kami membuka diri kepada pihak-pihak manapun terutana lembaga keuangan syariah dan lain-lain yang memiliki visi bersama untuk bersinergi dalam mensukseskan program OK – OCE tersebut,”ucapnya
Sementara Kepala Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI Haryanto, menyatakan kesiapanya untuk mendukung program OK – OCE, sekaligus akan menyesuikan diri seseuai dengan kebutuhan baik dari segi pelayanan dan infrastrukturnya, dengan demikian program OK – OCE bisa bersinergi dengan UUS Bank DKI.
Diakui oleh Heryanto dalam mengembangkan program OK – OCE diperlukan peran strategis Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah (Pemda), UUS Bank DKI akan senantiasa mengawal kebijakan – kebijakan tersebut untuk dikembangkan dalam memajukan perekonomian masyarakat. Untuk mendukung pengembangan program OK – OCE itu, khususnya dalam mengembangkan UMKM, UUS Bank DKI telah membuat berbagai produk dan layanan baik pembiayaan dan pendanaan dalam memajukan UMKM di Jakarta.
“Dengan demikian kedepan dalam program OK – OCE, Bank DKI Syariah siap mendukungnya,”terangnya.
Peluang UUS Bank DKI dalam pembiayaan syariah di program OK – OCE terbuka sangat lebar sekali, hal ini tidak lepas dari banyaknya para star-up atau pelaku UMKM di gerakan program OK – OCE yang konsen dalam pengembangan produk – produk halal yang saat ini menjadi sebuah trand industry halal global. Selain itu juga dalam produk syariah memiliki berbagai variasi produk pembiayaan yang tidak dimiliki oleh sistem pembiayaan konvensional—hal ini sangat menarik bagi pelaku program OK – OCE untuk mengakses pembiayaan melalui bank syariah.
Bahkan untuk mengurangi tingkat resiko dalam pembiayaan syariah, UUS Bank DKI selama ini telah menjalin kerjasama dengan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida). Hal ini diakui oleh Direktur Keuangan Jamkrida Imam Wahyudi, bahwa untuk penjaminan kredit selama ini Jamkrida mengcover 75 persen kredit yang dilakukan di UUS Bank DKI, dengan demikian masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk berinteraksi dalam pembiayaan di UUS Bank DKI karena adanya Jamkrida selama ini. (Agus Y)