PALANGKA RAYA, MENARA62.COM – Bertempat di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) , pelajar Muhammadiyah dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti ajang bergengsi Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) 2025 yang digelar pada 24-25 Januari 2025.
Acara tahunan ini diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Didasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini diresmikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada Jumat ( 24/1)
OMBN adalah kompetisi prestisius yang mempertemukan sekolah Muhammadiyah se-Indonesia. Kompetisi ini tidak hanya mempertandingkan mata pelajaran, tetapi juga mencakup lomba keagamaan dan kategori kompetisi Guru Inovatif.
SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya menjadi perwakilan sekolah Muhammadiyah Kalimantan Tengah dalam ajang OMBN 2025.
Pelaksanaan OMBN berlangsung secara berjenjang, dimulai dari seleksi tingkat kota, berlanjut ke tingkat provinsi melalui sistem daring, hingga mencapai tingkat nasional yang diselenggarakan secara luring di UNIMUS, Jawa Tengah.
Kalimantan Tengah mengirimkan kontingen berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 9 peserta dari tingkat SMA/MA, 2 peserta dari SD Muhammadiyah Pahandut, serta 2 guru pendamping.
Di kategori Guru Inovatif , diwakili oleh 3 orang, yaitu : Sela Wahyuni, M.Pd., Oni Lia Wisman, S.Pd., dan Pertiwi Adi Puji Astuti, S.Pd. Selain itu, 4 peserta berkompetisi di Olimpiade Mata Pelajaran, sementara peserta lainnya bertanding di cabang non-akademik, seperti Fotografi, Poster Digital, dan Dakwah Digital.
Prestasi Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah berhasil meraih beberapa prestasi di ajang OMBN 2025. Tiga guru dari sekolah Muhammadiyah mendapatkan medali perak di kategori Guru Inovatif. Selain itu, medali perak juga diraih di kategori mata pelajaran Kimia, Poster Digital, dan Dakwah Digital. Medali perunggu diraih di kategori mata pelajaran Biologi, Ekonomi, dan IPAS.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya, Drs. A. Wahyu Cahyono, M.Pd., mengapresiasi perjuangan peserta yang telah berhasil mencapai tingkat nasional.
“Mereka adalah pemenang sejati, meski medali emas belum diraih. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga untuk menghadapi kompetisi di masa depan,” ujarnya.




