SURABAYA, MENARA62.COM– Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan operasi pasar bawang putih yang dilakukan pemerintah saat ini diharapkan mampu menurunkan harga bukan hanya di wilayah-wilayah tertentu, melainkan juga pada tingkat nasional.
Dalam pelaksanaan Operasi Pasar bawang putih di Pasar Osowilangun, Surabaya, Jawa Timur,Mentan mengatakan bahwa harga tertinggi bawang putih yang dilepas oleh distributor sebesar Rp23.000 per kilogram. Diharapkan nantinya harga paling tinggi untuk komoditas tersebut tidak lebih dari Rp30.000 per kilogram.
“Di Jakarta sudah, yang berarti Bandung juga sudah dilakukan OP. Dua minggu lalu harga bawang putih Rp50.000, sekarang sudah turun 44 persen,” kata Amran seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/5/2017).
Amran mengatakan, pasokan yang akan masuk dalam waktu dekat kurang lebih 9.000 ton. Diharapkan adanya tambahan pasokan bawang putih yang masuk tersebut, akan menurunkan harga pada tingkat konsumen yang beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan harga.
“Mulai hari ini, harga dari distributor Rp23.000 ke pengecer. Nanti pengecer harga maksimal Rp30.000 per kilogram. Jika ada yang melanggar, ini adalah hari terakhir mereka menjual bawang di Indonesia,” lanjutnya.
Pemerintah memperkirakan impotasi bawang putih per tahun 480.000-500.000 ton. Pasokan tersebut didatangkan dari Republik Rakyat Tiongkok, India, Amerika Serikat, Swiss dan Malaysia. Sebanyak 99,25 persen pasokan Indonesia berasal dari Tiongkok.
Saat ini, harga bawang putih di pasar konsumen tercatat mengalami kenaikan sejak awal tahun 2017. Pada Mei 2017, rata-rata nasional harga bawang putih sebesar Rp50.680 per kilogram, atau naik 31,5 persen dibanding Januari yang sebesar Rp38.554 per kilogram.
Amran menyatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan pasar-pasar di berbagai wilayah Indonesia khususnya pada tempat yang mengalami kenaikan harga bawang putih.
Kenaikan harga bawang putih dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir akibat adanya kenaikan harga bawang putih dari Tiongkok. Pada Mei 2017, harga mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 20 persen yakni sebesar 20,4 Yuan per kilogram atau setara dengan Rp39.350 per kilogram.
Impor bawang putih Indonesia juga pada periode Januari-Februari 2017 tercatat mengalami penurunan secara volume jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat impor sebanyak 60.955 ton pada 2017 dengan nilai 70,5 juta dolar AS, sedangkan pada 2016 impor sebanyak 77.284 ton dengan nilai 57,7 juta dolar AS.
Untuk mengurangi ketergantungan importasi produk hortikulura tersebut, pemerintah juga tengah menyiapkan peta jalan peningkatan produksi bawang putih dalam negeri. Saat ini, produksi dalam negeri sangat kecil, kurang lebih sebanyak 20.000 ton per tahun, sementara impor mencapai 480-500 ribu ton.