PALEMBANG, MENARA62.COM – Setelah Provinsi Riau, operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) kini bergeser ke wilayah Sumatera Selatan. Modifikasi cuaca yang dilaksanakan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT (BBTMC-BPPT) yang dilaksanakan selama 15 hari, ditargetkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Operasi TMC di area Sumsel dilaksanakan sekaligus dua sorti .Sorti pertama pagi hari dengan target penyemaian di atas wilayah Ogan Komering Ilir, dan sore ini dilaksanakan sorti kedua dengan target wilayah Banyuasin dan Musi banyuasin.
“Awak pesawat terdiri dari pilot, co pilot dan dua flight scientist BBTMC dengan mengangkut total 1600 kg NaCL,” ujar Tukiyat, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Sumsel di Palembang, dalam siaran persnya, Rabu (3/6/2020).
Kegiatan TMC di Sumsel dikendalikan Posko TMC yang berada di area Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang. Tim TMC juga peroleh dukungan TNI AU yang menerjunkan pesawat Cassa 212 A2108 dari Skadron 4 Malang, Jatim.
Tri Handoko Seto, Kepala BBTMC-BPPT mengatakan fokus kegiatan TMC di Sumsel diprioritaskan pada Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) dan Kab OKI (Ogan Komering Ilir). Kedua wilayah ini merupakan kantong-kantong kebakaran hutan. Sehingga diperlukan pembasahan lahan untuk meredam adanya hotspot.
Menurut Tri Handoko Seto, operasi TMC Karhutla tahun ini memang diupayakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan . Jika sudah terjadi kebakaran hutan itu lebih sulit, karena ada factor urgensi terburu-buru. Padahal TMC bergantung potensi awan.
“Jadi perlu konsep perencanaan yang matang untuk mencegah sebelum terjadi karhutla,” ujarnya.
Sutrisno, Kepala Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC-BPPT mengatakan operasi TMC di wilayah Sumsel diprakarsai KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) didukung mitra perusahaan di bidang kehutanan di Sumsel. Bekerjasama dengan BPPT melalui BBTMC, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) serta BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Kegiatan di Sumsel satu paket operasi TMC di Riau yang pembukaannnya telah dilakukan pada 11 Mei lalu di Riau. TMC di Riau telah berakhir 31 Mei lalu, dan dilanjutkan ke wilayah Sumsel.
“Sama halnya dengan Riau, operasi TMC di Sumsel juga akan dilaksanakan selama 15 hari kedepan,” ujarnya.
Terkait pandemi Covid 19 saat ini, Kepala Bagian Umum BBTMC-BPPT Jon Arifian mengatakan, seluruh tim yang bertugas telah menjalani rapid test sebelum bertugas ke daerah. Kami syaratkan jalani rapid test sehingga tidak ada kekhawatiran saat bertugas di lapangan, selain tentunya menerapkan langkah-langkah pencegahan rutin lainnya sesuai protocol kesehatan di lokasi bertugas.
Penerbangan perdana operasi TMC di Sumsel juga dihadiri Kepala Balai PPI KLH Sumsel Kementerian LHK (Balai Pengendalian Iklim KLH), BPBD Sumsel, Kasmet BMKG Sumsel, dan mitra swasta.