Salah satu hal yang penting kita perhatikan dalam pergaulan sehari-hari adalah menjaga penampilan (performance). Penampilan yang penulis maksud di sini adalah penampilan lahiriah dan batiniah.
Dalam bahasa pergaulan, tampilan luar yang indah, cantik dan menyenangkan dipandang sering disebut dengan “Outer Beauty”, yaitu kecantikan lahiriah. Sedangkan perilaku, sikap serta akhlak yang baik serta mulia sering disebut dengan “Inner Beauty”, yaitu kecantikan dari dalam atau kecantikan batiniah.
Kedua tampilan tersebut, baik tampilan luar (lahiriah) maupun tampilan dalam (batiniah) sama-sama penting. Kedua-duanya harus kita perhatikan, agar pergaulan yang kita jalani dengan sesama berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Aspek Lahiriah (Outer Beauty)
Tidak dapat dipungkiri bahwa hal pertama yang kita perhatikan ketika berjumpa dengan seseorang adalah penampilan fisiknya (lahiriah). Karena memang penampilan fisik itu yang nyata di hadapan kita.
Ketika kita melihat seseorang dengan wajah fresh, tubuh bugar serta penampilan rapih, maka kita akan memiliki kesan positif terhadap orang tersebut. Sebaliknya, jika orang yang kita jumpai menunjukkan wajah yang kusut, tubuh tidak terawat serta penampilan yang acak-acakan, maka bisa dipastikan kita akan memiliki kesan negatif terhadap orang tersebut.
Betapa pun, penampilan luar itu penting. Menjaga aspek lahiriah agar tetap tampak indah dipandang itu harus.
Dalam sejumlah penelitian disebutkan bahwa seseorang dengan pola hidup teratur akan lebih sehat, lebih fresh dan lebih optimis menjalani hidup. Sementara orang yang tidak teratur, bahkan cenderung mengabaikan hal-hal prinsip dalam hidup seperti masalah kesehatan, misalnya, memiliki resiko tinggi untuk terserang beragam penyakit berbahaya yang bisa saja mengakibatkan kematian.
Hidup Sehat sebagai lifestyle (gaya hidup)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “gaya hidup” adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat.
Gaya hidup (lifestyle) menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial.
Gaya hidup akan menentukan kualitas hidup seseorang. Bahkan, gaya hidup akan mempengaruhi panjang dan pendeknya umur seseorang. Loh kok, bagaimana bisa?
Ya, seseorang dengan gaya hidup asal-asalan, tidak teratur, sembrono, bisa dipastikan akan mengalami banyak hal buruk dalam hidupnya, yang pada gilirannya akan menyusahkan dirinya sendiri. Seseorang yang biasa mengonsumsi makanan cepat saji (fast food), misalnya, akan memiliki kemungkinan lebih besar terserang beragam penyakit seperti tingginya kolesterol, obesitas, diabetes dan lain sebagainya, dibandingkan mereka yang memiliki pola makan sehat. Demikian juga halnya dengan orang yang biasa mengonsumsi minuman beralkohol atau menjadi perokok, ia akan memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit liver atau gagal ginjal, juga bermasalah dengan paru-paru dan jatungnya, daripada mereka yang tidak mengonsumi minuman beralkohol dan tidak merokok.
Beragam dampak negatif berupa lahirnya aneka penyakit yang berasal dari kebiasaan buruk seseorang tersebut, tidak menutup kemungkinan menjadi jalan pintas cepatnya kematian seseorang. Artinya, pola hidup tidak teratur dan tidak sehat itu akan memperpendek umur seseorang.
Sementara orang yang menjalani hidup dengan baik, teratur, disiplin, serta peduli kesehatan, akan merasakan hidup yang jauh lebih baik, dan kemungkinan memiliki umur yang lebih panjang.
Ya, seseorang yang menjalankan pola hidup sehat, makan teratur dengan memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh, menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi serta lemak jenuh, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok, olahraga teratur, serta istirahat cukup, akan memiliki kehidupan yang baik, terhindar dari beragam penyakit, serta kondisi tubuh yang prima. Dia akan menjalani hidup ini lebih semangat, karena tidak ada masalah berkaitan dengan kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-harinya. Orang-orang dengan pola hidup seperti ini memiliki kemungkinan umur yang lebih panjang daripada mereka yang abai dan tidak peduli terhadap kesehatan dirinya.
Ruang Inspirasi, Jumat, 20 Desember 2019