32.9 C
Jakarta

Pameran Seni Visual Sulap Gedung Diktiristek Jadi Galeri Seni bagi 290 Karya Dosen dan Mahasiswa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Memperingati Hari Sumpah Pemuda 10 November 2023, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) berkolaborasi dengan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) menggelar Pameran Seni Visual dengan tema “Rakta Mahardika Rupa: Merdeka Cipta Daulat Bangsa”. Sebanyak 9 perguruan tinggi seni berpartisipasi pada event yang diberlangsung di Gedung Diktiristek dengan menampilkan 290 karya seni dosen dan mahasiswa.

Pameran seni visual yang dibuka resmi oleh Plt Sekretaris Dirjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie, akan berlangsung selama dua bulan yakni 10 November 2023 hingga 10 Januari 2024. Berbagai karya seni visual mulai dari lukisan, patung, desain mode, batik dan sebagainya bakal mengisi ruang-ruang public Gedung Diktiristek seperti lobi gedung dan selasar ruangan.

Adapun 9 perguruan tinggi seni yang ambil bagian dalam pameran seni visual tersebut adalah Institut Seni Indonesia (ISI) Aceh, ISI Padang Panjang, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, ISI Denpasar, ISI Papua, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

“Hari ini memperingati Hari Sumpah Pemuda, kita peringati dengan suasana dan semangat berbeda. Dimana gedung D atau gedung Diktiristek disulap menjadi galeri seni yang menampilkan karya dosen dan mahasiswa dari 9 perguruan tinggi seni di Indonesia,” kata Tjitjik, Jumat (10/11/2023).

Disulapnya gedung D menjadi galeri seni bagi perguruan tinggi seni tersebut diakui Tjitjik merupakan ide brilian dari Plt Dirjen Diktiristek Prof Nizam yang menginginkan perlunya perguruan tinggi seni menunjukkan diri dengan karya-karyanya. “Pameran atraktif ini sangat penting dan strategis, mengingat gedung D dikunjungi oleh tamu-tamu dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka bisa menikmati karya seni yang dipamerkan sekaligus mengenal perguruan tinggi seni yang ada,” lanjut Tjitjik.

Salah satu karya seni yang dipajang di selasar lantai 3 gedung D

Tidak hanya itu, deretan karya seni yang dipajang di semua selasar, lorong dan lobi, diharapkan dapat menyehatkan mental para pegawai di gedung Diktiristek. “Para pegawai yang sehari-hari disibukkan dengan pekerjaan, dengan komputer, dengan angka-angka, dengan berkas-berkas, akan merasa terhibur begitu melihat goresan kanvas, pahatan patung, foto-foto dan karya seni indah lainnya,” tegas Tjitjik.

Ia berharap pameran seni visual yang rencananya bakal digelar secara rutin di gedung D, akan memperkuat kolaborasi antar Kemendikbudristek dengan perguruan tinggi seni sekaligus mendorong kemajuan seni budaya Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ISI Bali Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana selaku koordinator perguruan tinggi seni menyebutkan pameran seni visual akan digelar secara regular dengan pergantian tema dan karya dua bulan sekali. “Jadi setiap dua bulan sekali akan ada tema baru disesuaikan dengan momentumnya,” kata Prof Wayan.

Diakui selama ini perguruan tinggi seni jarang diperbincangkan dalam forum-forum berskala besar. Mimbar karya lebih banyak dibuka untuk perguruan tinggi negeri yang sudah memiliki nama besar.

Dengan dibukanya ruang public gedung Diktiristek sebagai galeri seni, Wayan berharap perguruan tinggi seni di Indonesia akan semakin memperoleh tempat di tengah masyarakat.

Untuk menentukan 290 karya seni yang ikut dalam pameran seni visual kali ini, Wayan menyebut telah dilakukan kurasi atas karya-karya di masing-masing kampus. Hasil kurasi ini kemudian mengerucut pada 290 karya seni dengan pertimbangan keunikan dan kesesuaian dengan tema yang diusung. “Kami melakukan kurasi karena memang peminatnya luar biasa banyaknya. Dan inilah karya-karya yang dinilai sangat unik juga tepat dengan tema kali ini,” tambahnya.

Karya seni visual baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi ini, merupakan hasil karya para dosen dan mahasiswa 9 perguruan tinggi seni yang ada di Indonesia. “Ajang ini menjadi ruang untuk menunjukkan diri, aktualisasi hasil belajar di kampus,” tandas Wayan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!