27.3 C
Jakarta

Panduan Aman Ibadah Puasa Ramadan Selama Pandemi Covid-19

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan saat menjalani karantina di rumah ketika pandemi berlangsung. Jumlah kasus dan angka kematian yang semakin meningkat membuat banyak orang waswas, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dengan aman.

Tidak perlu khawatir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan ibadah puasa selama pandemi Covid-19.

Panduan puasa aman di bulan ramadan saat pandemi COVID-19

Normalnya, bulan Ramadan ditandai dengan pertemuan sosial dan keagamaan saat keluarga dan kerabat berkumpul untuk membatalkan puasa setelah matahari terbenam.

Bagi kebanyakan orang, momen ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka dengan salat di masjid hingga menghabiskan malam di sana.

Di Indonesia, pemerintah menutup tempat-tempat umum yang tidak berhubungan dengan logistik dan pasokan makanan, termasuk tempat ibadah seperti masjid. Akibatnya, salat berjamaah pun dilakukan di rumah. Hal ini mungkin akan terus berlangsung hingga bulan Ramadan berakhir.

Sementara itu, penularan virus Covid-19 sangat mungkin terjadi ketika Anda melakukan kontak dekat dengan orang lain. Pasalnya, virus menyebar lewat percikan air atau berkontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Maka itu, mengenali bagaimana panduan aman menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan saat pandemi COVID-19 sangat penting. Berikut ini beberapa tips melaksanakan puasa saat pandemi menurut WHO.

1. Menjauhi kerumunan dan menjaga jarak

Salah satu hal tetap perlu dilakukan saat melaksanakan puasa di bulan Ramadan ketika pandemi COVID-19 adalah menjauhi kerumunan dan menjaga jarak dari orang lain.

Imbauan untuk menerapkan physical distancing dan menjalani karantina di rumah bertujuan untuk menekan angka penyebaran virus.

Sementara itu, kebanyakan masyarakat mengadakan pertemuan dan acara di bulan Ramadan. Apabila memungkinkan, cobalah untuk mengurangi acara di luar ruangan.

Jika tidak, Anda dan pengurus mungkin dapat memastikan tempat acara mempunyai ventilasi dan aliran udara. Namun, semuanya tergantung aturan dari pemerintah di setiap negara.

Jangan lupa untuk mematuhi aturan jaga jarak 2-3 meter dari orang lain, baik ketika duduk maupun berdiri. Selain itu, Anda juga perlu melihat apakah orang yang mengurus acara ini mengatur jumlah dan bagaimana orang masuk dan meninggalkan ruangan tersebut.

Kebanyakan pemerintah di negara dengan jumlah muslim yang banyak menyarankan mereka untuk beribadah di rumah masing-masing. Maka itu, beberapa negara bersedia menutup tempat ibadah untuk sementara waktu untuk menghindari kerumunan orang ramai.

2. Selalu menjaga kebersihan

Selain menjauhi kerumunan dan menjaga jarak, melakukan upaya pencegahan lainnya demi menjalankan puasa di bulan Ramadan saat pandemi COVID-19 juga tidak kalah penting.

Selalu menjaga kebersihan, terutama tangan Anda, adalah kunci utama dari mengurangi risiko penularan virus. Pada umumnya, umat Islam akan melakukan wudu sebelum melaksanakan salat dan hal tersebut membantu mereka menjaga kebersihan dan kesehatan.

Walaupun demikian, tidak ada salahnya untuk menjalani langkah-langkah tambahan ketika melaksanakan ibadah. Sebagai contoh, Anda tetap perlu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah wudhu mengingat mata dan wajah akan lebih sering tersentuh.

Selain itu, jangan lupa untuk membawa sajadah atau karpet sendiri untuk diletakkan di atas karpet masjid. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus yang mungkin menempel di atas karpet.

Terlepas dari masjid di dekat rumah Anda ditutup atau tidak, sebaiknya tetaplah jalani ibadah di rumah masing-masing saat puasa. Anda masih dapat salat tarawih berjamaah dengan anggota keluarga lainnya atau mendengarkan ceramah lewat televisi atau media sosial.

3. Menerapkan gaya hidup sehat saat puasa

Sampai saat ini belum ada penelitian tentang puasa dan risiko Covid-19. Maka itu, orang sehat masih bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan saat pandemi Covid-19.

Sementara itu, pasien yang terinfeksi virus mungkin dapat mempertimbangkan apakah kondisi tubuhnya dapat menjalankan ibadah ini. Mereka setidaknya perlu berkonsultasi dengan dokter.

Bagi orang sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berpuasa di tengah pandemi ini, seperti:

Gaya hidup sehat selama pandemi tentu perlu dilibatkan dengan upaya mencegah penularan COVID-19. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer hingga menjaga jarak dari orang lain, alias physical distancing.

Anda bisa pergi ke luar rumah untuk belanja bahan makanan atau bekerja saat tidak bisa bekerja dari rumah. Selain itu, usahakan untuk mengurangi tatap muka dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman mengingat virus dapat menyebar tanpa menunjukkan gejala.

4. Berhenti merokok saat puasa

Pada saat orang menjalankan ibadah puasa, segala sesuatu yang masuk dari mulut dengan sengaja dapat membatalkan puasa, baik dalam bentuk padat maupun cair.

Maka itu, merokok juga tidak diperbolehkan saat berpuasa. Merokok pun telah terbukti berbahaya, baik ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan maupun situasi normal saat pandemi Covid-19.

Perokok berisiko memiliki penyakit paru atau mempunyai fungsi paru yang sudah rusak. Kondisi paru yang tidak sehat ini membuat para perokok lebih rentan terhadap komplikasi Coivd-19 saat terinfeksi. Terlebih lagi, mereka juga lebih berisiko terhadap penularan virus.

Pasalnya, pada saat seseorang merokok, jari-jari dan rokok yang mungkin terkontaminasi akan menyentuh bibir. Hal tersebut meningkatkan kemungkinan virus langsung masuk ke sistem pernapasan.

Perlu diketahui bahwa risiko perokok terhadap Covid-19 cukup tinggi karena virus bernama SARS-CoV-2 ini lebih sering menyerang sistem pernapasan, termasuk paru.

Oleh karena itu sebaiknya ketika menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadan, seorang perokok dapat mengurangi hingga menghentikan kebiasaan buruk mereka. Hal ini bertujuan untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan mengurangi risiko penyebaran.

5. Memperhatikan kesehatan mental

Pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan saat pandemi Covid-19 ternyata juga perlu memperhatikan kesehatan mental. Terlepas dari cara menjalankan yang mungkin sedikit berbeda di tahun ini, perlu diingat bahwa Anda masih dapat berkesempatan untuk beribadah dan berdoa dalam jarak jauh.

Anda dan keluarga mungkin tidak dapat melakukan perjalanan mudik selama pandemi berlangsung. Namun, kemajuan teknologi membantu Anda untuk tetap terkoneksi dengan mereka yang ada di kampung halaman, bukan?

Terlebih lagi selama menjalani karantina di rumah mungkin akan ada masalah psikologis yang muncul. Entah karena tidak dapat keluar rumah dan bertemu dengan orang atau memiliki lingkungan rumah yang tidak sehat. Alias mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama pandemi.

Maka itu, menjaga kesehatan mental ketika menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan saat pandemi tidak kalah pentingnya dengan memperhatikan kesehatan fisik.

Ibadah puasa saat bulan Ramadan tahun ini akan berbeda dengan adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan hampir semua masyarakat.

Namun, tidak ada salahnya tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk beribadah di rumah masing-masing demi diri sendiri dan orang yang Anda cintai. (hellosehat.com – )

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!