SOLO, MENARA62.COM – Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah bersilaturahmi dengan Kepala Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/10/2022).
Kehadiran Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diterima Kepala Desa Gonilan, Wahyu Sih Setiawan dan Sekretaris Desa Gonilan.
Sejumlah hal menjadi materi pembicaraan antara kedua belah pihak. Antara lain akses jalan di Desa Gonilan yang terkoneksi ke arah Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Selain itu juga dibahas mengenai keamanan dan kenyamanan mengingat kehadiran penggembira yang diperkirakan mencapai jutaan orang itu tentu akan meluber ke Desa Gonilan saat berada di Edutorium.
Desa Gonilan dengan lokasi Gedung Edutorium UMS hanya dibatasi jalan Garuda Mas.
Gedung Edutorium UMS sendiri berada di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Hal lain yang jadi pembahasan adalah masalah dapur umum bagi penggembira yang akan ditempatkan di Kantor Desa Gonilan.
Kepala Desa Wahyu Sih Setiawan menyampaikan sudah ada komunikasi awal antara pihak Desa Gonilan dengan panitia muktamar.
Sehingga tinggal melakukan penyamaan pemahaman terhadap beberapa hal yang dikomunikasikan tersebut.
“Dari awal kami sudah sering komunikasi. Kami masuk kepanitiaan Sapamu juga. Insya Allah kami siap menyongsong muktamar dengan segala kekuatan, terutama kami yang diamanahi di Desa Gonilan. Insya Allah semua stake holder menyambut muktamar di Solo,” terang Wahyu usai pertemuan.
Ditanya mengenaj hal-hal teknis dari dukungan terhadap pelaksanaan muktamar, Wahyu menyebut pengamanan menjadi nomer satu untuk dilakukan.
“Biar saat muktamar, penggembira aman lahir dan batin. Insya Allah kami terlibat di dalam kepanitiaan dan luar kepanitiaan. Kami siapkan linmas, KOKAM, Tapak Suci, pemuda, KSP untuk memberi kenyamanan,” ujar Wahyu.
“Kalau toh ada gangguan, mereka tidak ada kesempatan bergerak , toh akhirnya segan melakukan kejahatan,” tambah Wahyu.
Wahyu mengatakan, hal-hal krusial menyangkut keamanan hampir tidak ada, relatif aman.
“Saya kira terkait keamanan hampir tidak ada (kendala). Saya kira copet tidak apalagi preman sudah tidak ada. Tidak ada preman di Gonilan, kondusif,” kata Wahyu.
Mengenai Kantor Desa Gonilan yang jadi tempat dapur umum bagi penggembira, Wahyu mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan panitia muktamar.
“Kami siapkan tempat ini untuk dapur umum ataupun kegiatan bazaar selama 24 jam. Mulai tanggal 26-20 kita booking tempat ini, tidak ada kegiatan lain selain untuk mendukung muktamar,” kata Wahyu.(*)