31.4 C
Jakarta

Pasca Berubah Jadi PTNBH, Ini 4 Hal yang Jadi Perhatian Utama Universitas Negeri Jakarta

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terhitung 14 Agustus 2024 resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Perubahan status tersebut membawa sejumlah konsekuensi bagi UNJ terutama dalam hal mencetak lulusan yang semakin berkualitas.

“Perubahan status PTNBH ini menunjukan kesiapan UNJ menjadi katalisator perubahan, memperkuat kolaborasi, dan membawa kemajuan di berbagai bidang riset dan inovasi, sehingga UNJ dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional dengan lebih adaptif, inovatif, dan mandiri,” tutur Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd pada acara Media Gathering dengan Forum Wartawan Pendidikan, Selasa (18/3/2025).

Kegiatan media gathering juga dihadiri Prof. Dr. Ifan Iskandar, M.Hum, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Ari Saptono, SE., M.Pd Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Dr. Andy Hadiyanto, M.A Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis, Prof. Dr. Suyono, M.Si, Sekretaris Universitas dan seluruh dekan.

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat global.

Pasca diraihnya status PTNBH, lanjut Fahrurozi, terdapat empat hal yang kini menjadi perhatian utama UNJ. Pertama, UNJ berkomitmen menghadirkan kepemimpinan transformasional, adaptif, dan kolaborasional hingga level unit. Kedua, transformasi SDM UNJ menjadi Human Capital dan Intellectual Capital.

Lalu ketiga, penataan kelembagaan SDM secara lincah, tanggap, dan keberlanjutan dari hulu ke hilir. Dan keempat, komitmen untuk menghubungkan Inovasi Tri dharma Perguruan Tinggi dengan benefit bagi universitas, masyarakat, bangsa dan negara yang sejalan dengan innovation for society.

UNJ juga menerapkan beberapa strategi untuk mencapai SDM UNJ khususnya dengan kapasitas, kinerja, dan rekognisi yang unggul dan berkualitas. Pertama, menciptakan budaya dan akuntabilitas kerja yang unggul. Ini dilakukan melalui penguatan mentorship keahlian, penguatan forum diskusi kepakaran, penguatan kapasitas dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, sertifikasi kompetensi dosen dan tenaga kependidikan; dan Asesmen SDM.

Strategi kedua adalah sustainability SDM. Langkah ini dilakukan melalui rekrutmen SDM unggul dan berkualitas (dosen maupun tenaga kependidikan), pengembangan karir dosen dan tenaga kependidikan, staff mobility; serta restrukturisasi penempatan dan beban kerja dosen dan tenaga kependidikan.

Strategi ketiga adalah penguatan kelembagaan dan profesionalitas SDM berbasis IT. Hal ini dilakukan melalui penguatan perencanaan, pengukuran, pelaporan, monitoring, dan evaluasi kinerja secara berkualitas dan berkala sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Lalu strategi keempat adalah penguatan Pusat Talenta-Prestasi Mahasiswa dan Alumni, melalui optimalisasi keberadaan wadah talenta, pusat bimbingan karir, P3KP, dan IKA Alumni UNJ.

Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Fahrurozi, paling tidak memerlukan beberapa upaya. Pertama, prinsip konsistensi, yakni kesesuaian dari awal hingga akhir, kesesuaian antara perencanaan hingga target (goal). Kedua, prinsip sinkronisasi, yaitu sinergitas keseluruhan dari niat, proses yang dilalui hingga cara yang digunakan. Ketiga, prinsip kolaborasi, yaitu bersama-sama, gotong royong dalam mewujudkan harapan dan cita-cita.

“Dan yang keempat, prinsip keberlanjutan (sustainability) yakni ketersambungan satu dengan yang lainnya, hari ini dan hari esok, maka janganlah kita memutus salah satu fitrah kehidupan ini,” tegasnya.

Bawa Semangat Edukatif dan Transformatif

Hal lain juga dengan perubahan UNJ menjadi PTNBH membawa semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif. Hal ini sesuai dengan motto UNJ, yaitu “Intelligentia – Dignitas”, yang artinya mencerdaskan dan memartabatkan. Melalui semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif ini, diharapkan lulusan UNJ tidak hanya kompeten, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial yang terbentuk pada diri lulusan UNJ.

Menurut Fahrurozi, pendidikan yang edukatif ini merupakan pendidikan yang benar-benar memberikan nilai pembelajaran yang bermanfaat bagi para mahasiswa. Sementara pendidikan transformatif berkaitan dengan pendekatan pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengubah cara berpikir, sikap, dan perilaku mahasiswa. Tujuan utamanya adalah membentuk individu yang kritis, reflektif, dan mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.

Diharapkan lulusan UNJ dapat memiliki kompetensi akademik dan profesional, berpikir kritis dan kreatif, adaptif dan fleksibel, memiliki soft skills yang kuat, berorientasi pada inovasi, dan beretika serta berkarakter baik.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!