31.5 C
Jakarta

Paska Deklarasi GSN, Ketum Ndaru Gerak Cepat Siap Bersinergi dengan PGRI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Ndaru Aditya Yusma dan Ketua Umum PGRI ) Prof Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, akan bersinergi membantu siswa yang kurang mampu sesuai amanat Presiden Prabowo dalam deklarasi GSN (Gerakan Solidaritas Nasional).

Sejak GSN dideklarasikan, Ketum Ndaru Aditya Yusma langsung bergerak melaksanakan pertemuan dengan Ketum PGRI Prof Unifah Rosyidi pada hari Minggu (3/11/ 2024) di Kantor DPP PGRI Tanah Abang Jakarta pusat.

Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa hal rencana kegiatan Bersama yaitu Gerakan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu, berbagi seragam sekolah, hingga diskusi mengenai rancangan undang undang perlindungan Guru yang berkeadilan untuk guru dan siswa.

“Terima kasih Ibu Prof Uni, berkenan menerima kami dari Ndaru, bersilahturahmi pada hari libur ini, semoga niat baik kita Bersama dalam Gerakan Solidaritas Nasional/NDARU dengan tujuan untuk memuliakan Guru dan membantu anak anak kurang mampu untuk bersekolah segera dapat terlaksana menjadi aksi nyata, sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo dalam deklarasi GSN,“ ungkap Aditya.

“Kami ndaru siap bersinergi dengan PGRI untuk membantu siswa siswi kurang mampu dan juga guru-guru dalam memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Silahturahmi Ketum Ndaru disambut hangat dan antusias oleh ketum PGRI Unifah Rosyidi. “Mengucapkan terima kasih atas silahturahmi Ketum Ndaru Aditya Yusma, atas nama para guru Indonesia, karena selama ini kami merasa sangat terpojok tidak bisa berbuat apa apa, sedikit sedikit salah, jadi jika ada yang menyentuh kehidupan guru bagi kami berarti banyak. Jadi mohon terus disuarakan, didorong, dibantu, termasuk perjuangan kami undang undang perlindungan guru. Itu tidak akan menimbulkan dampak keuangan bagi negara, tapi lebih kepada memberikan penghormatan bahwa disekolah tidak boleh ada kekerasan guru dan siswa. Karena jika guru tidak mau mendidik itu susah, jika hanya mengajar siapapun bisa, bahkan dengan AI dan teknologi lainnya saat ini. Tugas utama guru itu lebih kepada mendidik,” ungkap Ketum PGRI dengan penuh harapan.

Lanjutnya, “Menyambut Hari Guru Nasional 2024, gerakan memuliakan guru dan membantu para siswa siswi yang kurang mampu, bagaimanapun Pendidikan adalah Soko Guru. Sehingga kami berharap Bapak presiden Prabowo memperhatikan kami guru-guru seluruh Indonesia, dan berkenan hadir dalam kegiatan memperingati Hari Guru Nasional 2024 yang InsyaAllah akan diadakan pada bulan Desember 2024 bersama Ndaru.”

Pada kesempatan itu, Ketum PGRI Prof Unifah memberikan buku berjudul “Berkhidmat Untuk Guru Jejak Pemikiran Unifah Rosyidi di PGRI” kepada Ketum Ndaru Aditya Yusma.

“Pendidikan harus dimulai sejak dini, bahkan dari ayunan, bukan hanya guru di sekolah saja, tapi juga guru kehidupan, ‘Laulal Murrobi Ma’araftu Robbi, jika tanpa guru kita tidak akan mengenal Tuhan,” pungkas Aditya.

Seperti diketahui, GSN telah dideklarasikan oleh Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto & Rosan Perkasa Roslani ketua umum GSN/Menteri/Kepala BKPM, pada Sabtu (2/11).
Dalam waktu kurang dari 24 jam, Ketum Ndaru Aditya Yusma, salah satu organisasi terbesar pendukung Presiden Prabowo bergerak cepat dengan membangun jaringan dan rancangan kerjasama dengan PGRI untuk membantu siswa kurang mampu dan kesejahteraan guru.

Saat menghadiri deklarasi GSN, Abah Habib Lutfi bin Yahya mengatakan Gerakan Solidaritas Nasional ini luar biasa, gagasan dan perintah dari Presiden Prabowo harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. “Mari kita dukung, kalau kita cinta Bangsa Indonesia, kalau kita cinta negara ini, berilah kesempatan untuk menuju Indonesia emas, itu harapan saya khususnya, itu harapan kami, terima kasih,” ungkap Habib Lutfi Bin Yahya ulama karismatik dunia asal Pekalongan dan Ketua Forum Sufi Dunia.

Presiden RI Prabowo Subianto sekaligus Ketua Dewan Pembina GSN dalam sambutannya mengatakan selain deklarasi ini, acara ini merupakan reuni relawan dan TKN yang berjuang selama Pilpres 2024.

“Ini salah satu langkah untuk mengumpulkan para relawan, dan tokoh organisasi yang membela perjuangan kita. Kesempatan kita untuk reuni, kesempatan untuk saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawah di seluruh Indonesia di mana pun berada,” ujar Presiden

“Saya mengusulkan TKN yang tadinya jaringan organisasi cukup besar masif tidak bubar begitu saja, karena perjuangan kita belum selesai. Perjuangan kita adalah untuk bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan, Indonesia emas,” ucap dia.

Selain itu, Prabowo Subianto meminta anak buahnya menyumbangkan uang Rp100 ribu perbulan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu. Ia menyebut, apabila satu orang menyumbang Rp1,2 juta per tahun, maka hal itu sama saja bisa menyekolahkan satu anak.

“Jadi kalau diantara kita bisa menyisihkan Rp1,2 juta satu tahun saja, berarti Rp100 ribu sebulan, itu sudah bisa menyekolahkan satu anak,” kata Prabowo.

Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka; Ketua Umum GSN Rosan P. Roeslani, Ketua Umum Ndaru nderek Guru Aditya Yusma & jajaran Menteri Kabinet Merah Putih para kepala lembaga dan badan, serta para tokoh nasional.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!