27.8 C
Jakarta

PB IDI Masih Mendata Jumlah Dokter Terkena COVID-19

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan PB IDI masih menelusuri data tenaga medis yang tertular Corona Virus atau COVID-19.

“Data sementara ada tiga dokter pendidikan spesialis terkena COVID-19. Tetapi kami masih meng-update datanya,” kata Daeng, Senin (16/3/2020).

Usulan agar pemerintah membuka data pasien COVID-19 diharapkan dapat membantu pendataan tenaga medis yang positif terkena corona virus.

Menurut Daeng, tenaga medis saat ini menjadi garda terdepan penanganan COVID-19. Potensi mereka sangat besar untuk tertular penyakit corona virus jenis baru ini.

Karena itu pemerintah perlu meningkatkan perlindungan kepada para tenaga medis. Terutama dari sisi ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang dirasakan masih sangat kurang.

“Kalau tenaga medis terkena COVID-19, dampaknya tidak hanya kepada tenaga medis yang bersangkutan tetapi juga pasien lain. Tenaga medis tersebut kan harus dikarantina selama 14 hari, dan itu berarti SDM untuk menangani pasien COVID-19 berkurang,” tambah Daeng.

Diakui Daeng sejak kasus COVID-19 merebak di tanah air, tenaga medis harus bekerja keras. Mereka harus berada di fasilitas layanan kesehatan untuk membantu pasien-pasien COVID-19 baik yang positif maupun yang baru dalam pengawasan.

“Tenaga kerja lain boleh libur, tetapi kami para tenaga kesehatan, dokter dan perawat tidak ada istilah libur. Wabah COVID-19 justeru kami harus bekerja keras,” tandas Daeng.

PB IDI sendiri telah menyusun prosedur perlindungan tenaga medis dalam penanganan kasus COVID-19. Prosedur perlindungan ini akan diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!