27.1 C
Jakarta

PCI Muhammadiyah Taiwa Adakan AU-Halal Festival 2019

Baca Juga:

TAIWAN, MENARA62.COM — Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Taiwan Adakan AU-Halal Festival 2019, Selasa (30/4/2019). Kegiatan ini, untk mengenalkan Islam dan gaya hidup sebagai Muslim di Taiwan.

Untuk menggelar kegiatan ini, PCI Taiwan berkolaborasi dengan Asia University (AU), Taiwan. Festival ini, yang baru pertama kali diadakan di kampus wilayah Kota Taichung, di area kampus Asia University, Taiwan ini, mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai komunitas Muslim. Seperti India, Thailand, Afrika, dan beberapa komunitas Muslim dari Eropa di Taiwan.

Menurut Okto Cahyadi, Ketua Panitia pelaksana kegiatan ini, acara AU-Halal Festival ini merupakan upaya Muhammadiyah Taiwan untuk mengenalkan Islam kepada mahasiswa lokal, bahwa Islam merupakan  agama yang penuh kasih sayang dan cinta damai. Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan maupun ekstrimisme seperti yang selama ini banyak distigmakan oleh media-media asing. Islam merupakan agama yang toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

“Di Taiwan, Islam merupakan agama minoritas. Pemeluknya tidak lebih dari 1 persen dari jumlah populasinya. Namun Islam mampu hidup berdampingan dengan berbagai pemeluk agama lain di Taiwan. Ini membuktikan bahwa Islam dan Taiwan merupakan entitas yang saling mendukung, agar tercipta kehidupan yang harmoni di negeri non muslim sekalipun”, ujar Okto.

Selain itu, menurut Okto, kegiatan ini juga menjadi jembatan untuk mengenalkan gaya hidup sebagai seorang muslim. “Selama ini masyarakat lokal hanya tahu bahwa Muslim itu tidak boleh makan daging babi dan minum alkohol. Padahal selain dua hal tersebut, masih banyak hal-hal yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh Muslim, sebagai bagian dari ajaran Islam,” ujarnya.

Fashion show

Dalam festival ini, juga menampilkan kegiatan Moslem Fashion Show. Dalam peragaan busana muslim ini, para pesertanya merupakan mahasiswa-mahasiswa asing dari berbagai negara. Mereka mengenakan busana Muslim dari berbagai negara, seperti Indonesia, India, maupun khas Timur Tengah, yang juga memakai burka sebagai penutup wajahnya.

Menurut Ketua PCIM Taiwan Ahmad Syauqi, peragaan busana ini menjadi menarik karena pesertanya merupakan mahasiswa non Muslim namun mereka mau berpartisipasi di kegiatan ini.

“Mereka nampak sangat antusias dalam memeragakan busana-busana muslim ini dan tidak canggung” ujar Syauqi.

Para pengunjung AU-Halal Festival juga diberikan kesempatan untuk mencoba mengenakan pakaian Muslim dan berswafoto di tempat yang telah disediakan.

Bagi beberapa pengunjung, ini adalah kali pertama mereka mengetahui secara detail tentang mengapa seorang Muslim harus memakai pakaian yang panjang, dan menutup rambut bagi perempuan. Menurut mereka, sebelum ini mereka sempat bertanya mengapa di tengah cuaca panas seperti saat ini, perempuan-perempuan Muslim masih mengenakan  jilbab dan pakaian panjang.

“Sekarang saya mengerti, alasan Muslima harus memakai hijab. Mereka bukan sekedar memakai pakaian, tetapi juga menjadi bagian dari perintah agama, untuk menjaga kehormatan sebagai Muslimah,” ujar Jessy, salah seorang mahasiswa Taiwan yang mengunjungi stand pakaian Muslim dan mendengarkan penjelasan tentang alasan mengapa muslim harus menutup aurat.

Dalam sambutannya, Dekan International College of Asia University, Prof Yinghuei Chen mengungkapkan, ia sangat senang dengan diadakannya kegiatan ini. Ini merupakan kegiatan positif yang akan terus didukung pelaksanaannya oleh Asia University sebagai upaya membangun pemahaman yang baik tentang Islam dan multikulturalisme.

Yinghuei Chen yang mengampu mata kuliah Multikulturalisme dan Global Perspektif ini, juga menyatakan, Asia University sangat terbuka dengan mahasiswa Muslim. Bahkan saat ini, di kampus AU sedang dibangun restoran halal sebagai upaya memfasilitasi mahasiswa Muslim untuk mendapatkan makanan halal di kampus. Kedepan, Asia University akan terus bersinergi dengan Muhammadiyah, khususnya di Taiwan untuk mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan positif untuk membangun kehidupan yang harmoni antar pemeluk agama khususnya di Asia University.

Kegiatan yang didukung oleh UMY, UMKT, UMM, dan Unisa Yogyakarta ini mendapat sambutan meriah dari mahasiswa lokal dan internasional. Terdapat sekitar 500 orang yang mengunjungi berbagai stand di acara AU-Halal Festival ini, seperti stand mengenal huruf hijaiyah, stand makanan halal dari berbagai negara, stand belajar kaligrafi arab, hingga stand belajar mengenal islam secara lebih mendalam.

Kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi Islam Damai. Deklarasi ini untuk menegaskan bahwa Islam adalah agama yang toleran terhadap lainnya. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa hidup dalam harmoni dan penuh toleransi. Deklarasi ini dibacakan oleh Kepala Kantor Muhammadiyah Taiwan di Taichung, Sobar Jauhari. Kedepan, kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin tahunan dan akan memperluas skup cakupannya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!