28.2 C
Jakarta

PCM Turi Gelar Pelatihan Kewirausahaan Budidaya Pertanian

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta memiliki  potensi menjadi daerah penghasil pertanian yang melimpah karena tanahnya yang subur. Selain itu masih banyak lahan yang belum dioptimalkan pemanfaatannya.

Inilah yang mendorong warga persyarikatan untuk memberdayakan warga Turi, mulai dari membuka akses baik informasi, pengetahuan maupun pemasaran produk agar bisa menjadi sumber perekonomian yang dapat diandalkan. Karena itu Muhammadiyah Kecamatan Turi menggelar Pelatihan Kewirausahaan Budidaya Pertanian mulai dari pembibitan, perawatan, produksi dan pemasaran bibit dan buah pada Ahad (6/9/2020).

Kegiatan yang berlangsung di gedung dakwah Muhammadiyah Turi di Ngablak, Bangunkerto, Turi Sleman dengan mengundang narasumber Bambang Herry Subrastowo, seorang wirausahawan sukses dari Salaman Magelang dan Ir. Fitri Wardani, dari Universitas Muhammadiyah Magelang. Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi Majelis Lingkungan Hidup Wilayah dan Daerah serta Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Majelis Ekonomi serta Cabang Muhammadiyah Turi.

Pelatihan kewirausahaan budidaya pertanian bagi warga

Bambang Rahmanto, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi berharap pelatihan ini bisa menambah wawasan dan keterampilan terkait budidaya tanaman buah unggul.

“Semoga setelah mengikuti pelatihan ini, peserta terinspirasi dan tergerak untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memanfaatkan lahan persyarikatan yang belum termanfaatkan maupun lahan umum,” katanya.

Hal ini mengingat karena produk pertanian andalan daerah Turi seperti salak pondoh saat ini sudah mengalami penurunan daya jual di pasaran dan hal ini mengakibatkan perekonomian masyarakat dari sector pertanian juga mengalami penurunan.

Dalam sesi teori disampaikan oleh salah satu pembicara, Fitri Wardani menyampaikan budi daya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak) serta akhirnya bisa digunakan untuk kosumsi sendiri dan lebih luasnya bisa dikomoditikan secara ekonomi.

Sementara itu, Bambang Herry Subrastowo menyampaikan suka duka serta liku-liku pengalaman selaku wirausahawan agrikultur yang merintis usaha sejak lama mengelola sentra pembibitan di Salaman yang ternyata memberikan hasil yang sangat menjanjikan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi praktek yang yang diikuti secara antusias oleh sekitar 30- an peserta ini dilanjutkan dengan praktek cara perbanyakan bibit dengan berbagai teknik baru yang menghasilkan bibit dengan kualitas bagus dan menghasilkan buah yang optimal.

Tindaklanjut pelatihan kewirausahaan budidaya tanaman buah pada Ahad 13 September dilanjutkan materi tentang pengembangan dan pemasaran tanaman serta dilanjutkan pada tanggal 27 September agenda ngangsu kawruh / kunjungan lapangan ke pusat pembibitan di Salaman Magelang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!