32.9 C
Jakarta

PDM Kota Surakarta Gelar Diklat Bagi Guru ISMUBA

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta mengadakan kegiatan Training of Trainer (TOT) ISMUBA Koordinator Daerah (Korda) Solo Raya, Ahad – Selasa (23-25/12/18).

Kegiatan yang digelar di Asrama Haji Donohudan Boyolali, itu diikuti 126 peserta yang berasal dari berbagai daerah mulai dari tingkat SD/MI hingga SMK. Masing-masing daerah mengirimkan 6 guru Ismuba.

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta Drs H Tridjono mengatakan, peserta Training Of Trainer  akan mendapatkan 10 materi.

“Ada enam orang pemberi materi dengan topik berbeda,” kata Tridjono, dalam siaran persnya, Selasa (25/12).

Ke- 6 pemberi materi tersebut adalah Sumarna, MA asal klaten, Hasanudin, S.Pd.I DIY kelas A, Drs. Sugiyarto, M.Pd asal Sukoharjo, Drs. Supraptono, M.Pd asal Surakarta untuk kelas B, Agus Suroyo, M.Pd.I asal DIY, dan Hardin, M.Pd.I asal Karanganyar untuk kelas C. Ditambah lagi nara sumber dari Prof. Baedhowi, M.Si tentang kebijakan majelis dikdasmen dan peningkatan mutu sekolah atau madrasah serta materi petunjuk teknis implementasi K13 Ismuba. Setelah itu peserta mengikuti sholat malam dan kultum.

Materi TOT ini kata Tridjono, terdiri dari Kebijakan Majelis Dikdasmen dan peningkatan mutu sekolah/madrasah, petunjuk teknis implementasi kurikulum 13 ISMUBA, Analisis KI-kd dan Materi ISMUBA, Penggunaan buku Teks pelajaran, model pembelajaran HOTS dalam Ismuba, Srategi dan teknik, pengembangan istrumen, penyusunan RPP, Praktik pembelajaran mikro, review praktik pembelajaran.

“Materi utamanya Pendidikan dan Pelatihan Impelementasi Kurikulum da pembelajaran Ismuba,”jelasnya.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) Prof. Baedhowi mengatakan, peserta diklat diharapkan bisa menjadi guru Ismuba yang profesional. Ketika Guru ISMUBA mampu meningkatkan mutu siswa dan memberikan TIPS (Trust, Kepercayaan, Integrity, Kemampuan, Personality, Kepribadian, Solution Pemecahan/jalan keluar).

“Termasuk menyusun program kerja pendidikan dan pelatihan guru ISMUBA di sekolah atau madrasah masing-masing, melakukan trobosan peningkatan mutu pembelajaran ISMUBA yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan, pendidikan Karakter ditinjau dari segi moral, kinerja dan kebangsaan, kompetensi yang terdiri dari kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sikap, literasi yang meliputi literasi bahasa, ekonomi, teknologi, digitalisasi dan lain-lainnya,” kata Baedhowi.

Prof. Dr. Bambang Sumardjoko selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UMS menjelaskan bahwa diklat memberikan arahan kepada guru tentang apa yang akan perlu diberikan untuk siswa menghadapi persaingan abad 21.

“Pendidikan holistik-integratif, meliputi seluruh aspek  baik fisik, jiwa, akal, hati, juga ruh. Mencakup seluruh potensi manusia secara seimbang dan utuh, Interkoneksi antar mata pelajaran, unsur pendidikan, program dan kegiatan, Berorientasi untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan akhirat,” ungkapnya.

Pendidikan Berkemajuan, adalah pendidikan yang mampu mengoptimalkan seluruh fungsinya dengan baik untuk mencapai tujuan.

“Memberikan kebaikan serba utama, unggul, mencerahkan dan menginspirasi siswa, ciri pendidikan berkemajuan memiliki komitmen ideologi, menyemaikan kebenaran, kebaikan, dan keutamaan, menerapkan teologi Al-Ma’un untuk kemajuan bersama, melahirkan pencerahan (tanwir), memberdayakan dan memajukan, berorientasi pada mutu dan keunggulan, serta memberi manfaat luas, rahmatan lil ‘Alamin,” pungkasnya.

Wakil kepala sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jatmiko mengamini bahwa pembelajaran abad 21 diarahkan pada Critical-Thinking and Problem-Solving Skills, Communication and Collaboration Skills, Creativity and Innovation Skills, Information and Communications Technology Literacy, Contextual Learning Skills, Media and information literacy.

“Tak kalah urgent bahwa guru Ismuba tentu saja harus menguasai konsep, aspek dan pendekatanya, hingga pelaksanaannya, sehingga kesiapan kita menerima isu pendidikan abad 21 sudah manatap mulai dari pengembangan kreativitas, HOTs, penguatan pendidikan karakter, literasi, pemanfaatan ICT sebagai sumber dan media pembelajan, interdisiplinier,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!