29.9 C
Jakarta

PDM Purworejo Adakan Musypimda, Fokus Evaluasi Tujuh Program Prioritas Muhammadiyah

Baca Juga:

PURWOREJO, MENARA62.COM – Dalam rangka mengevaluasi program yang telah dicananangkan pada Musyawarah Daerah tahun 2022, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo, menyelenggarakan Acara Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) periode Muktamar ke-48.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kompleks Panti Asuhan Danukusumo, Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Musypimda diikuti oleh pengurus dan Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo, Ketua dan Sekretaris Majelis dan Lembaga, 6 Organisasi Otonomi (IMM, IPM, PPM, HW, Tapak Suci, dan NA), serta 16 Pimpinan Cabang Muhammadiyah se- Kabupaten Purworejo. Satu Ortom Aisyah tidak bisa hadir dikarenakan baru mengadakan acara seminar di Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dr. Tafsir, M. Ag, dan dimeriahkan dengan penampilan musik band dari Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga Muhammadiyah Purworejo.

Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Daerah Purworejo Drs. Pudjiono mengatakan bahwa, acara Musypimda ini adalah yang pertama sejak Musyawarah Daerah, dan pertama pula diselenggarakan di PCM Banyuurip. Dan kedepan masih ada kesempatan dua kali Musypimda.

“Pada dasarnya Musypimda ini adalah sarana untuk mengevaluasi program dan pelaksanaannya sampai sejauh mana, sehingga yang masih kurang kita kejar di sisa waktu yang masih ada,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr. Tafsir, M. Ag, dalam pidato amanatnya kepada peserta Musypimda, mengemukakan bahwa sekarang ini umat Islam di Indonesia mengenal pemahaman di dalam melaksanakan ritual ibadahnya.
“Di mana paham itu tidak pernah selesai atau bersifat final, paham itu berkembang dan berproses, paham itu banyak dan beragam,” ungkapnya.

Menurut Dr. Tafsir, dari keberagamaan paham itu, di Indonesia umat Islam mengenal 4 macam paham, yaitu sebagai berikut:

1. Tradisional, di mana dalam paham ini pengamalan agama selain syariah juga menganut tradisi budaya atau kultur yang ada.

2. Reformisme / modernisme, di mana pengamalan agama selain sesuai dengan syariah yang sudah ada juga diperlukan pemikiran yang modern dan kekinian. Pemahaman yang selalu berkembang sesuai dengan dimensi ruang dan waktu.

3. Revitalisme, di mana pengamalan agama sesuai syariah yang ada juga menghidupkan masa lalu ke masa sekarang. Sebagai contoh pada zaman dulu Nabi memakai jubah maka semestinya sekarang pun juga harusnya memakai jubah dalam melaksanakan sholat

4. Skriptualisme, di mana pengamalan agama itu harus sesuai yang tertulis / sesuai skrip yang sudah ada dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanpa adanya penafsiran yang lain.

“Dari 4 paham itu manakah yang paling ahli sunah wal jamaah, manakah yang paling baik dan manakah yang sesuai dengan sunah Nabi, wallahu alam bi sawab, dikembalikan pada yang menjalani masing-masing paham,” tandasnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan rapat pleno dan laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta tanggapan dan evaluasi dari utusan peserta. Rapat pleno dipimpin oleh ketua PDM Drs. Pudjiono. Dalam rapat pleno tersebut disampaikan ada 7 program proritas di PDM Purworejo, sebagai berikut:
1. Peneguhan Paham Islam dan Ideologi Muhammadiyah di seluruh Pimpinan Persyarikatan.

2. Penguatan dan Penyebarluasan Risalah, yang mengemukakan juga bahwa Islam berkemajuan baik internal maupun eksternal.

3. Memperkuat dan memperluas basis umat di akar rumput dalam kesatuan langkah gerakan jamaah, dakwah jamaah, dakwah komunitas, dakwah kultural.

4. Mengembangkan AUM Unggulan, yakni mewujudkan klinik utama Muhammadiyah Kutoarjo menjadi Rumah Sakit, mewujudkan Masjid Unggulan Masjid Darussalam Kutoarjo dan Masjid At-Taqwa Purwodadi, serta menjadikan sekolah Unggulan SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SMK Muhammadiyah Purwodadi.

5. Mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial.

6. Reformasi Kaderisasi dan Pendiasporaan Kader Muhammadiyah ke berbagai struktur dan lingkungan persyarikatan dan di luar persyarikatan.

7. Reformasi Organisasi dan Digitalisasi Sistem Organisasi yang tersistem.

Dimeriahkan pula dengan penampilan Band LSBO dengan lagu-pagu bernuansa religi. (AMM)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!