JAKARTA, MENARA62.COM – Pekerja di bidang transportasi mengapresiasi program vaksinasi Covid 19 untuk para pekerja transportasi darat. Program vaksin tersebut diinisiasi oleh DPP Organda, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas (IKAAL) bekerjasama dengan PT CIMB Niaga, Operator Jak Lingko Kolamas Jaya, Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan DKI dan Rumah Sakit Siloam. Nantinya sentra vaksinasi akan diprioritaskan kepada pelaku usaha dan para pekerja transportasi darat yang telah mendaftar. Hal ini sangat memberikan iklim usaha trasnportasi yang sekian lama tidak bergairah.
Menurut Ketua Pekerja Transportasi di DKI Jakarta (DTKJ), Harris Muhammadun, vaksin yang diawali dalam minggu terakhir Mei 2021 dapat dijadikan momentum bangkitnya angkutan umum yang telah lama mati suri. “Kami berharap vaksinasi pekerja transportasi menjadi momentum bangkitnya angkutan umum yang telah lama mati suri dihantam pandemi Covid-19,” ungkap Harris, pria yang juga menjabat Ketua Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas (IKAAL) dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5).
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda), Ateng Haryono menyambut baik program vaksinasi yang sudah lama dinanti ini. “Ini langkah yang bagus. Kami sudah lama mengusulkan vaksinasi untuk awak kami karena mereka di garis depan pelayanan sehingga cukup rentan,” ujar Ateng.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya Setyaka Dillon. Pria yang biasa dipanggil Koko ini menyatakan bahwa vaksinasi pekerja transportasi adalah syarat mutlak kebangkitan perekonomian. “Transportasi adalah urat nadi perekonomian. Kalau transportasi sudah aman, perekonomian lancar. Semoga inisiatif ini dapat dilakukan di provinsi maupun kota besar lainnya,” lanjut Koko.
Lebih jauh pria yang akrab dipanggil Koko juga berharap vaksinasi dapat menghapus stigma negatif terhadap angkutan umum, padahal menurutnya klaster penularan justru terjadi di perkantoran, fasilitas ibadah, dan keluarga. “Dari sekian banyak klaster penularan, tidak satupun terdeteksi di antara pekerja garis depan. Ini karena operator seperti TransJakarta dan MRT sangat ketat menerapkan protokol kesehatan,” sambung Koko.
Senada dengan Koko, Ateng dan Harris berharap kota lain juga segera memvaksinasi pekerja transportasinya. “Organda siap mensukseskan program vaksinasi pemerintah,” lanjut Ateng.
Dari sisi operator angkutan umum, Ateng juga menyoroti vaksinasi pekerja transportasi dalam kaitannya dengan larangan Mudik Lebaran dua tahun berturut-turut. Ia berharap pandemi dapat tuntas teratasi. “Program vaksinasi Pemerintah sudah sangat bagus, hasilnya juga sudah terasa. Kalau pekerja kami dapat vaksin, maka ekonomi bisa bangkit karena transportasi aman. Jangan sampai mudik tahun depan dilarang lagi. Bisa kolaps kita,” ujar Ateng.
Program vaksinasi yang dimulai Selasa, 25/05 mentargetkan 300 peserta dari DTKJ dan Kolamas Jaya. Vaksinasi dibagi 3 sesi mulai 8.00 sampai 11.00. Kolamas Jaya adalah salah satu mitra operator JakLingko yang telah bergabung sejak 2018.
Program ini akan dilanjutkan ke provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Sumbar dan Papua, sebagai prioritas provinsi yg memiliki jumlah penderita covid yang relatif tinggi.