TEGAL.MENARA62.COM.Budaya literasi di kalangan pelajar Muhammadiyah terus tumbuh berkembang. Dalam perspektif kebudayaan, budaya literasi bertujuan untuk melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti dengan proses membaca dan menulis.
Dalam rangkaian agenda acara Musyawarah Wilayah ke 23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah, juga digelar diskusi literasi yang bertempat di Perpustakaan Famuba, Sabtu (2/3/2019). Acara dihadiri oleh Ketua Taman Pustaka MPI PDM Kabupaten Tegal, Komunitas Semesta Kata Tegal dan Komunitas Lentera Tegal.
Para narasumber berbagi cerita dan motivasi selama menggerakan literasi di kabupaten Tegal. Seperti yang disampaikan Kak Arai dengan Semesta Kata menggerakan literasi bersama sama anak Punk.
“Berkarya ibarat ilmu itu adalah binatang buruan yang ada di hutan lebat, maka memperoleh ilmu itu dapat dilakukan dengan cara mengikatnya. Mencari ilmu diibaratkan berburu binatang. Mencari ilmu diibaratkan dengan mengikatnya. Oleh karena itu, mempelajari ilmu itu dapat dilakukan dengan cara menuliskannya,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kabupaten Tegal, Hendra Apriyadi, mengatakan, sebagai tempat berproses untuk menciptakan semangat dakwah Muhammadiyah di bidang literasi, Pelajar Muhammadiyah harus semangat berliterasi . “Menciptakan inovatif dan Kreatif dalam aspek budaya literasi sebagai Kunci bagi pendidikan yang baik ialah meningkatkan kemampuan membaca dan berpikir secara kritis. Budaya literasi tidak dapat dipisahkan dengan budaya ilmu,” ungkapnya.
Hendra mencontohkan, Calistung (baca tulis, dan berhitung, dan menggambar) merupakan kemampuan dasar untuk memperoleh ilmu. “Tanpa budaya literasi suatu bangsa mustahil akan memiliki budaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa memiliki budaya ilmu pengetahuan dan teknologi mustahil pula akan memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi,” tandasnya.