33.4 C
Jakarta

Pelatihan Baca Al Quran Metode al-Husma

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Jangan berhenti belajar Al-Quran, meski usia tidak muda lagi. Hal tersebut disampaikan Hj Sri Sayekti SPd MPd dalam kegiatan pelatihan Al Islam Kemuhammadiyahan Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta bagi pendidik dan tenaga kependidikan, Selasa (21/3/2023).

Kegiatan pelatihan bertempat di aula sekolah sehat, dengan pemateri ustaz Fajar Santoso dari tim Metode Al-Husna Indonesia Jl Pesanggrahan, Dusun II, Langenharjo, Grogol, Sukoharjo.

Sri Sayekti menyampaikan Kitab Al-Quran merupakan pedoman bagi umat manusia yang di dalamnya mengatur berbagai aspek kehidupan dan keselamatan manusia baik di dunia maupun di akhirat.

“Sebagai seorang muslim, kita wajib mempelajari Al-Quran. Hal yang paling dasar dari mempelajari Al-Quran yaitu bisa membaca Al-Quran,” ungkap Kepala Sekolah, di sela-sela acara.

Belajar membaca Al-Quran itu tidak terlalu sulit, asalkan rajin, tekun, dan kerja keras dalam menghafal huruf-huruf hijaiyyah dari huruf terpisah sampai huruf hijaiyyah bersambung. Akan tetapi, jika siswa lemah keinginan dan motivasi siswa lemah, maka akan ada problem yang menyebabkan siswa sulit untuk lancar membaca AlQur’ān sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.

“Sejak beberapa tahun terakhir, banyak metode praktis membaca Al-Quran yang mulai diterapkan di sekolah,” ucapnya.

Agar metode tersebut terlaksana dengan baik, maka dibutuhkan guru yang bisa mengajarkan, membantu, memberi motivasi serta mengawasi dan mengontrol terus agar siswa bisa lancar membaca Al-Quran.

Metode pembelajaran Al-Quran merupakan suatu cara dan langkah dalam mempelajari Al-Quran melalui proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik yang disusun secara sistematis.

Macam-macam metode pembelajaran Al-Quran diantaranya, metode Al-Mahir, metode Qira’ati, metode Iqra’, dan metode Al-Husna, dan lain-lain. Akan tetapi yang menjadi pelatihan hari ini dibawah Wakil Kepala Sekolah bidang Al Islam kemuhamamdiyahan Ahmad Syaifuddin beserta staf Sutrisno yaitu metode Al-Husna.

Metode Al-Husna, adalah metode membaca Al-Quran dengan buku yang bercetakan huruf Quran Rasm Utsmani Riwayat Imam Hafs dari ‘Ashim dengan sistem tanda baca yang mengacu pada terbitan Mujamma’ Malik Fahd Nabawiyyah, yaitu huruf Al-Quran yang berstandar internasional yang menjadi rujukan ulama dunia dan sudah menjadi kesepakatan mahdzab, tetapi diurutkan dengan susunan yang memudahkan kita untuk mempelajari ilmu tajwid.

“Kelebihan Metode Al-Husna diantaranya Mudah, Cepat, Praktis, Tepat, Dapat digunakan semua usia, mulai balita hingga manula, Menggunakan teknik Scaning-Story-Saying, Susunanya sistematik dan aplikatif,” ujarnya.

Prinsip-Prinsip metode Al-Husna yaitu: Mudah, Menyenangkan, Tartil yang optimal. Strategi pembelajarannya ada 4, yaitu: Tingkat Qur’an Dasar, Tingkat Tilawah Juz’i, Tahsin Qiraah, Tingkat Talaqqi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!