31.5 C
Jakarta

Pelatihan Deep Learning Tingkatkan Kompetensi Guru ISMUBA

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Sebanyak 39 guru Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA) dari berbagai sekolah Muhammadiyah se-Kota Surakarta mengikuti kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Deep Learning yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan PDM Kota Surakarta bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru ISMUBA dalam menerapkan pendekatan pembelajaran deep learning, sebuah metode yang menekankan pemahaman mendalam, berpikir kritis, serta penguatan makna pembelajaran pada siswa. Dengan perkembangan zaman yang menuntut inovasi pendidikan, guru ISMUBA dinilai perlu menguasai model pembelajaran yang mampu menumbuhkan pengalaman belajar bermakna.

Ketua Majelis Pendidikan PDM Kota Surakarta, Dr. Mohamad Ali, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari kebutuhan guru-guru ISMUBA yang ingin memperkuat praktik pembelajaran PAI berbasis deep learning.

“Hari ini kami bekerja sama dengan Prodi PAI Fakultas Agama Islam UMS mengadakan pengabdian masyarakat untuk guru-guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan mulai dari jenjang SD hingga SMA. Total ada 39 peserta. Guru-guru ISMUBA merasa sangat membutuhkan pembelajaran PAI yang berlandaskan deep learning, dan melalui diskusi bersama dosen-dosen PAI UMS, alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi guru, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Menurutnya, penguatan kompetensi guru merupakan langkah penting dalam menghadirkan pembelajaran yang efektif, relevan, dan sesuai tuntutan zaman.

Sementara itu, salah satu peserta, Syamsudin Nawwar H, guru SD Muhammadiyah 24 Gajahan, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan penting mengenai esensi kompetensi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang lebih mendalam.
“Dari pelatihan ini saya mengambil beberapa kesimpulan. Guru PAI harus memiliki enam kompetensi, dan dua yang sangat penting untuk kita dalami adalah kompetensi spiritual dan kompetensi pedagogik. Dua kompetensi ini harus dipelajari dan diterapkan di sekolah,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung dengan materi pemaparan, diskusi, hingga pendampingan praktik dalam merancang pembelajaran deep learning. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas serta menyusun solusi berbasis pendekatan mendalam sesuai karakteristik siswa.

Melalui pelatihan ini, Majelis Pendidikan PDM Surakarta dan PAI UMS berharap lahir guru-guru ISMUBA yang semakin profesional, adaptif, dan mampu menghadirkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Diharapkan, praktik deep learning dapat diterapkan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah Muhammadiyah sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan Islam di Kota Surakarta. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!