31.7 C
Jakarta

Pelatihan Kader Kesehatan Peduli TBC Digelar di Gajahan

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Upaya pemberantasan Tuberkulosis (TB) di Kota Surakarta kembali ditegaskan melalui Pelatihan Kader Kesehatan Peduli TBC yang diselenggarakan di Kelurahan Gajahan, Sabtu (29/11/2025). Kegiatan ini merupakan agenda lanjutan dari Deklarasi Kampung TB yang sebelumnya telah dicanangkan sebagai tindak lanjut surat edaran Wali Kota Surakarta mengenai percepatan penanggulangan TB.

 

Pelatihan ini menghadirkan 120 peserta dari kalangan kader kesehatan RT/RW serta unsur masyarakat. Kegiatan diinisiasi melalui kerja sama Kelurahan Gajahan, Puskesmas Gajahan, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Cabang Surakarta, perguruan tinggi, serta Dinas Kesehatan.

 

Lurah Gajahan: “TB Harus Diberantas Secara Terpadu”

 

Lurah Gajahan, Suyono, S.I.P., menegaskan bahwa pelatihan kader merupakan bagian penting dari misi kesehatan nasional, mengingat Indonesia masih berada pada posisi kedua dunia dengan jumlah kasus TB terbanyak.

 

“Pelatihan kader TB di Kelurahan Gajahan adalah bagian dari misi kesehatan karena Indonesia nomor dua dunia kasus TB terbesar. Ini harus diberantas bersama-sama, terpadu, lintas sektor—baik kesehatan, lingkungan, maupun tokoh masyarakat,” ujarnya.

 

Suyono menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat untuk mewujudkan wilayah yang bebas tuberkulosis.

 

“Harapannya, kader yang hadir dari berbagai unsur ini dapat membangun kesadaran kolektif agar Kelurahan Gajahan benar-benar bisa bebas dari tuberkulosis,” tambahnya.

 

Kepala Puskesmas: “Kegiatan Ini Bentuk Sinergi Nyata Semua Stakeholder”

 

Kepala Puskesmas Gajahan, dr. Farahdila Mirshanti, MLH, menyebut pelatihan ini sangat penting sebagai langkah konkret setelah terbentuknya Kampung TB.

 

“Pelatihan kader ini sangat berguna. Ini lanjutan dari Deklarasi Kampung TB di Kelurahan Gajahan, tindak lanjut surat edaran Wali Kota. Para mitra bekerja sama dengan kelurahan dan puskesmas membentuk kampung TB untuk penanggulangan dan penuntasan kasus TBC di Surakarta, khususnya Gajahan,” jelasnya.

 

Ia juga mengapresiasi keterlibatan IAKMI yang tidak hanya hadir sebagai organisasi profesi, tetapi juga membawa akademisi dan mahasiswa untuk ikut memperkuat penanganan TB di lapangan.

 

“Semua stakeholder terlibat langsung. IAKMI, akademisi, mahasiswa, pemerintah kelurahan, hingga masyarakat. Sinergi ini sangat penting untuk menanggulangi TB,” tambahnya.

 

Dr. Farahdila berharap para kader dapat menjadi garda terdepan penemuan kasus, edukasi, dan pendampingan pengobatan TB.

 

“Kami berharap para kader memiliki kemampuan lebih dalam menemukan pasien TB, memberikan edukasi, dan mendampingi minum obat sehingga angka TB dapat ditekan. Setelah pelatihan, akan ada pendampingan dan evaluasi, agar kegiatan ini memberikan dampak nyata, tidak hanya seremonial,” tegasnya.

 

Menuju Indonesia Bebas TB

 

Melalui pelatihan ini, Kelurahan Gajahan memperkuat komitmennya mendukung agenda nasional eliminasi TB menuju Indonesia Emas 2045. Kolaborasi lintas sektor diharapkan mampu mempercepat penemuan kasus, meningkatkan kepatuhan pengobatan, serta membangun lingkungan yang sadar kesehatan.

 

Pelatihan kader ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan Gajahan sebagai wilayah percontohan penanggulangan TB berbasis masyarakat—sebuah model kolaboratif yang diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain di Surakarta. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!