MAJELIS PUSTAKA DAN INFORMASI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Kabar yang sangat menggembirakan kita semua karena Bapak Presiden Republik Indonesia, Ir.H. Joko Widodo bersedia menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Gedung Museum Muhammadiyah pertama di Kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada hari Sabtu, tanggal 22 Juli 2017 yang juga akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Dr Muhajir Effendy, Bapak Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus MPI PP Muhammadiyah, elemen Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, serta warga Muhammadiyah.
Terkait inisiasi museum Muhammadiyah sebenarnya telah dimulai periode kepengurusan MPI PP Muhammadiyah periode 2010-2015 dan puji syukur alhamdulillah saat ini Pemerintah Republik Indonesia bersedia memfasilitasi ikhtiar besar persyarikatan Muhammadiyah untuk mewujudkan mimpinya memiliki museum sebagai pusat informasi dan dokumentasi sejarah gemilang kiprah Muhammadiyah membangun bangsa.
Museum bagi bangsa Indonesia sangatlah penting dan mendasar sebagai media fisik yang berfungsi sebagai penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materian hasil budaya manusia Nusantara yang berguna bagi pelestarian nilai-nilai keunggulan budaya bangsa. Museum juga merupakan sarana pengkayaan di bidang pendidikan, hiburan, dan pariwisata. Lebih dari itu semua, museum juga merupakan sarana informasi dan dokumentasi tentang segala sesuatu yang pernah terjadi yang sangat efektif. Muhammdiyah yang sebentar lagi akan memasuki usia 1 abad, sudah sepantasnyalah memiliki sebuah museum yang dapat menjadi pusat pendokumentasian karya warga Muhammadiyah maupun sejarah keberadaannya di bumi Nusantara ini. Museum Muhammadiyah ini merupakan Museum Umum yang meliputi berbagai cabang ilmu pengetahuan di dalam perancangannya dan penyajiannya.
Beberapa alasan mendasar mengapa Persyarikatan Muhammadiyah yang melampaui satu abad ini merasa perlu mendirikan gedung Museum Muhammadiyah antara lain sebagai berikut:
1. KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah adalah tokoh yang cukup berpengaruh dalam sejarah pergerakan nasional di Indonesia, sehingga riwayat hidupnya sangat penting untuk diabadikan sebagai media informasi keberadaannya bagi generasi yang akan datang. Ketokohan bukan hanya dimiliki KH Ahmad Dahlan, namun beberapa nama tokoh Muhammadiyah seperti Ki Bagus Hadikusumo, KH Mas Mansyur, Amien Rais, AR Fahruddin, dan lain-lain memiliki sejarah yang cukup monumental dalam pergerakan nasional di Indonesia;
2. Muhammadiyah sebagi sebuah gerakan memiliki peranan yang cukup strategis dalam masyarakat Indonesia khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial serta bentuk-bentuk aktual dari kiprah Muhammadiyah di era sekarang ini seperti pemberdayaan dan kemanusiaan secara lebih luas;
3. Sudah sangat banyak peninggalan monumental fisik Muhammadiyah yang kehilangan jejak informasinya sehingga dikhawatirkan semakin lama orang tidak akan mengenal secara utuh tempat-tempat yang bersejarah bagi Muhammadiyah dan juga bagi gerakan islam di Indonesia;
4. Secara kuantitas data, sudah sangat melimpah karya-karya monumental warga/tokoh Muhammadiyah yang belum terdokumentasikan secara baik di berbagai daerah dan lembaga di bawah Muhammadiyah sehingga perlu mendpatkan rumah dokumentasi yang memadai untuk menjaga dinamika gerakan Ilmu di dalam visi pencerahan Muhammadiyah di abad kedua ini.
Kegiatan peletakkan batu pertama (groundbreaking) ini adalah kebahagian tersendiri bagi keluarga besar Muhammadiyah karena telah memiliki pusat informasi dan dokumentasi sejarah gerakan Muhammadiyah yang bisa dinikmati oleh warga Muhammadiyah sebagai sebuah kebanggan, serta dinikmati masyarakat luas sebagai gambaran keberadaan Muhammadiyah dalam gerakan ormas di Nusantara. Seperti pada awal mula rencana, tiga tujuan pokok Pendirian Museum Muhammadiyah adalah sebagai pusat dokumentasi dan informasi sejarah gerakan Muhammadiyah, sebagai media pendidikan, dan sebagai media pariwisata. Museum Muhammadiyah yang terletak di Kota kelahiran Muhammadiyah ini akan menjadi _center of excellent_ dari museum gerakan islam di Indonesia yang telah berkontribusi besar di dalam merawat NKRI dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam pendirian Museum Muhammadiyah telah/sedang dilalui dalam beberapa tahapan yang cukup menguras tenaga dan pikiran mulai dari tahap Persiapan ( identifikasi terhadap materi-materi yang akan ditampilkan dalam Museum Muhammadiyah. Dalam tahap persiapan ini juga akan dilakukan penjajagan dan suvey terhadap cara memperoleh materi-materi yang akan ditampilkan dalam Museum Muhammadiyah); kedua, Tahap Pendisplayan Materi. Dalam tahap pendisplayan materi akan dilakukan penataan terhadap materi-materi yang sudah ada berdasarkan klasifikasi dan urutan peristiwanya. Khusus untuk peninggalan yang sifatnya masih living monument, dokumentasi dan informasi tidak hanya disajikan dalam museum namun di situsnya sehingga peninggalan tersebut akan menjadi bagian dari pengelolaan koleksi museum. Pada saat dilakukan penataan secara fisik koleksi-koleksi yang akan dipamerkan dalam Museum tersebut juga dilakukan penataan pengelolaan khususnya yang berkaitan dengan sumberdaya manusianya.
Terakhir, bahwa Museum Muhammadiyah didirikan adalah sebagai sebuah upaya sungguh-sungguh pendokumentasian secara komprehensif sejarah dan hasil karya Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia. sehingga museum ini menjadi media transformasi nilai dan informasi tentang beragam tokoh serta peran kebangsaan Muhammadiyah disamping nilai historisnya.
Kegiatan _groundbreaking_ ini memberikan kekuatan akselaratif Muhammadiyah dalam membangun pusat informasi yang modern dan unggul dan sekaligus pusat dokumentasi baru yang bersifat umum (public) dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas sebagai kebanggaan bangsa Indonesia.
Yogyakarta, 22 Juli 2017