LHOKSEUMAWE, MENARA62.COM– Untuk mendorong potensi kekayaan budaya dan kuliner di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar Festival Kuliner. Kegiatan bertema Lhokseumawe Beranda Depan Indonesia tersebut dibuka Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib dan Direktur Keuangan PT Pelindo 1 Farid Luthfi.
Festival Kuliner “Lhokseumawe Beranda Depan Indonesia” menghadirkan hiburan rakyat berupa bazar kuliner yang diikuti 19 penyedia kuliner lokal dan 5 penyedia kuliner nasional dan internasional. Penampilan dari beberapa kesenian lokal juga turut memeriahkan kegiatan yang dibuka secara umum untuk masyarakat Lhokseumwe dan sekitarnya ini. Selain itu, kegiatan ini menampilkan demo memasak yang dibawakan oleh chef/koki nasional Bara Pattiradjawane serta koki internasional yang membawakan demo memasak makanan dari Jepang dan Srilanka.
Direktur Pelindo 1 Farid Luthfi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Perseroan untuk mendorong kekayaan budaya dan kuliner Aceh dan Lhokseumawe pada khususnya agar lebih dikenal masyarakat luas dan menjadi motor pendorong perekonomian baru bagi masyarakat. Ini adalah salah satu upaya kami, ke depan, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
General Manager PT Pelindo 1, Prahardi Winarso mengatakan selain mendorong kekayaan budaya dan kuliner lokal, pihaknya berharap kegiatan ini dapat mejadi ajang Pelindo 1 untuk semakin dekat dengan segenap pemangkukepentingan guna menyukseskan program dan visi maritim Pemerintah Republik Indonesia. Selain itu, Pelindo 1 berkomitmen untuk memperkuat bisnis Perseroan di Lhokseumawe yang diharapkan dapat menciptakan multiplier effect terutama dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Tajuk “Lhokseumwe Beranda Depan Indonesia” dipilih dengan harapan di masa mendatang Lhokseumawe dan Aceh Utara dapat menjadi sebuah kota pelabuhan utama yang strategis seiring dengan meningkatnya perekonomian setempat serta dapat mendukung visi maritim pemerintah Republik Indonesia. Saat ini Lhokseumawe dan Aceh Utara memiliki Pelabuhan Kreung Geukeuh yang berpotensi menjadi pelabuhan utama. Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe memiliki kedalaman 10 meter, bisa disandari kapal dengan ukuran 20.000 Dead Weight Ton/DWT (bobot mati kapal) x panjangnya 100 meter. Pelabuhan ini juga memiliki dermaga seluas 267 x 25 meter yang memungkinkan dua kapal bersandar sekaligus.
Festival Kuliner “Lhokseumawe Beranda Depan Indonesia” mendapatkan sambutan positif dari masyarakat terlihat dari animo masyarakat yang menghadiri dan menikmati bazar kuliner dan berbagai pertunjukan kesenian daerah yang ditampilkan. Kegiatan ini ditutup dengan acara jamuan makan bersama adat Aceh yang diikuti oleh jajaran manajemen Pelindo 1, pejabat daerah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara serta Muspida setempat.
“Kini saatnya kita sebagai warga negara juga bisa membantu mempromosikan kuliner asli Indonesia. Masyarakat juga dapat berperan dalam membudayakan masakan lokal di daerah lain bahkan di negara lain. Bangsa kita sangat kaya akan keberagaman budaya dan kuliner. Kalau bukan kita yang menjaga dan mempromosikannya sendiri, kemudian siapa lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengenal keberagaman kuliner daerah masing-masing. Maka dari itu, kami hadir di sini agar masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara lebih mengenal kulinernya sendiri,” tutup Pegiat Kuliner Arie Parikesit.