GORONTALO, MENARA62.COM– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar pembangunan Daerah Irigasi Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dapat dipercepat penyelesaiannya. Targetnya tahun 2018 bendungan tersebut sudah bisa difungsikan.
“Bendung dan jaringan irigasi ini memang sudah sejak 2004 direncanakan, namun baru mulai dibangun pada tahun 2013. Kita akan lakukan percepatan sehingga tahun 2018 bisa selesai, tidak harus menunggu 2020,” kata Menteri Basuki saat meninjau Daerah Irigasi (DI) Randangan, kemarin.
Lokasi proyek terletak 200 kilometer di sebelah barat kota Gorontalo, secara administratif berada pada 2 Kecamatan yakni Kecamatan Randangan (8 desa) dan Kecamatan Patilanggio (3 desa) yang memiliki penduduk sebanyak 17.000 jiwa dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani.
Saat ini bendung dan saluran primer diakui Menteri Basuki sudah rampung dan dalam penyelesaian akhir. Daerah Irigasi Randangan Kiri seluas 4084 hektar terdiri dari saluran induk sepanjang 6,7 km dan saluran sekunder sepanjang 22,5 km. Sementara untuk Daerah Irigasi Randangan Kanan dengan luas 4800 hektar terdiri dari saluran induk 7,6 km dan saluran sekunder sepanjang 25,4 km.
“Saluran primernya (induk) sudah selesai, untuk saluran sekuder dan tersiernya agar segera dimulai dan bisa selesai tahun ini. Daerah Irigasi Randangan Kanan harus kita percepat pembangunannya. Saya minta 2018 seluruhnya selesai,” terangnya.
Sementara untuk bendung merupakan tipe bendung tetap dengan menggunakan material beton siklop dengan selimut beton memiliki lebar bentang sepanjang 150 meter serta tinggi mercu 2,5 meter.
Lebih lanjut menteri Basuki mengatakan, anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 597 miliar dengan menggunakan APBN.
Sementara untuk kendala pembebasan lahan yang sebagian masih belum selesai, Menteri Basuki meminta dukungan Bupati Pohuwato untuk turun langsung dalam prosesnya. Sebab keberadaan bendung dan jaringan irigasi Randangan telah sangat dinanti-nanti oleh para petani agar kesejahteraan meningkat.
Menteri Basuk juga melihat ada permasalahan lainnya seperti banyaknya lahan ditanam jagung di perbukitan yang menimbulkan erosi dan sedimentasi pada DI Randangan ini. Hal itu tentu akan berdampak pada pengurangan volume air.
Untuk itu Menteri Basuki menginstruksikan agar segera dibuat cekdam serta embung sebagai pengendali sedimen. Dan ini diperkirakan butuh banyak cekdam dan embung untuk menjaga fungsi DI Randangan agar senantiasa dapat melayani masyarakat setempat secara berkelanjutan.
“Saya amati banyak sekali potensi embung dan cekdam di wilayah Provinsi Gorontalo. Kita harus kreatif dalam merespon dinamika pembangunan di wilayah ini yang merupakan lumbung jagung nasional,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pohuwato meyakini dengan dikembangkannya DI Randangan akan membuat wilayah ini menjadi pemasok tanaman pangan terbesar di Provinsi Gorontalo.