SEMARANG, MENARA62.COM– Pembangunan flyover Jatingaleh Semarang sangat lamban. Proyek yang dimulai sejak tahun 2015, hingga saat ini belum juga kelar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat meninjau progres pekerjaan Pelebaran Jalan Teuku Umar – Setiabudi, Jatingaleh, Semarang mendapati fakta bahwa pembangunan flyover Jatingaleh sangat lamban.
“Sampai saat ini progres pekerjaan baru 56 persen, behind schedule. Padahal sejak awal proyek ini ditargetkan selesai akhir Juli 2017,” jelas Basuki.
Setelah melihat cara kerjanya, menurut Basuki material dan tenaga kerja yang menjadi kendala. Jika progresnya lambat, pasti tidak akan selesai tepat waktu.
Karena itu Menteri Basuki meminta agar segera dilakukan evaluasi menyeluruh melalui mekanisme show cuse meeting. Susun jadwal baru dengan skenario percepatan.
“Saya minta tujuh hari seminggu, dengan dua-tiga shift kerjanya, sama seperti empat flyover di Tegal,” tutur Basuki.
Keterlambatan pembangunan ini juga menjadi evaluasi Kementerian PUPR dalam mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi pada arus mudik lebaran nanti. Pada hari biasa saja, lalu lintas di ruas jalan ini tersendat akibat penyempitan jalan akibat pelaksanaan proyek.
“Kami minta pekerjaan ini bisa dipercepat, agar bisa fungsional saat mudik Lebaran. Kalau ini tidak selesai, berpotensi menjadi simpul kemacetan. Kita sudah berupaya keras dengan penyelesaian jalan tol hingga Ngaliyan. Macet bisa terjadi pada titik ini,” lanjut Menteri Basuki
Proyek yang dimulai pekerjaannya sejak tahun 2015 ini sempat terkendala pembebasan lahan dan masalah utilitas. Namun setelah kembali dilanjutkan pada akhir 2016 lalu, progresnya terbilang lambat dan meleset dari target.
Proyek yang memiliki tiga pekerjaan utama yakni pembangunan Underpass Kesatrian, Flyover Jatingaleh dan Underpass Gombel sepanjang 1,3 Km harusnya selesai 31 Juli 2017. Tetapi hingga akhir April 2017, pencapaiannya masih 56%, lebih lambat dari rencana progres 68%. Pendanaan proyek ini berasal dari APBN dengan alokasi anggaran sebesar Rp 68 miliar.