Pembawa obat, dapat prioritas menyeberang menuju Lombok. Inilah pengalaman relawan Muhammadiyah ketika melintas di penyeberangan. Tugas kemanusiaan sebagai relawan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) atau Lembaga Penanggulangan Bencana milik Muhammadiyah, selalu siap dan sigap ketika ada panggilan kemanusiaan untuk membantu yang sedang terdampak bencana.
Pun demikian, dengan tim medis dan rescue MDMC/LPB Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang tergabung bersama dalam relawan penanggulangan bencana gempa bumi Lombok NTB. Tim beranggotan 5 personil dari medis dan rescue MDMC/PDM Kabupaten Karanganyar. Mereka diberangkatkan secara resmi oleh Ketua PDM Karanganyar Muh Samsuri, Ahad (12/8/2018) dari SMP Muhammadiyah 8 Kebakkramat Karanganyar.
Kentut Sujiyanto, salah satu personil MDMC/LPB PDM Karangannyar melaporkan perjalanan tim yang tergabung bersama relawan-relawan se-Jawa Tengah dengan perjalanan darat menuju lokasi bencana gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat.
“Tim kami dilepas oleh Pimpinan Muhammadiyah Karanganyar pada Ahad (12/8/2018) dengan menggunakan mobil Ambulance. Sekitar pukul 10.00 WIB kami mulai meluncur melalui jalan darat menuju pelabuhan Ketapang. Dalam perjalanan kami senantiasa berkoordinasi dengan tim-tim lain se-Jawa Tengah yang berangkat dari pangkalan masing-masing,” kata Kentut mengawali laporan perjalanannya.
Jarak tempuh yang cukup jauh, bahkan ribuan kilo meter perjalanan darat membutuhkan kerjasama dan kondisi fisik yang prima untuk melakukan perjalanan siang dan malam. Setelah melalui perjalanan yang padat, rombongan sampai di pelabuhan Ketapang sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.
“Harapan untuk bisa menyeberang melalui pelabuhan Ketapang terkendala, pada saat kami tiba ternyata terjadi gelombang laut yang tinggi, sehingga kami untuk sementara tertahan. Hingga pukul 04.00 WIB tim kami baru bisa naik ke kapal,” ujarnya.
“Tim kami mendapat prioritas dan bantuan dari otoritas pelabuhan dikarenakan kami membawa obat-obatan yang akan digunakan untuk menangani korban luka akibat gempa bumi di Lombok. Meski, tetap harus juga melewati pemeriksaan berkas-berkas administrasi dan kelengkapan secara ketat dari petugas. Memang kebutuhan obat-obatan termasuk menjadi salah satu prioritas kebutuhan di lapangan, selain kebutuhan-kebutuhan prioritas seperti air, tenda dan penghangat badan,” ujarnya.
Setelah Kentut bersama rombongan berada di kapal, sekitar 2 jam perjalanan, sampailah rombongan di pulau Bali. Selanjutnya rombongan menuju pelabuhan bypass Lombok. “Lagi-lagi ketika kami sampai di pelabuhan Bali menuju Lombok, kami mendapatkan prioritas dan kemudahan dari otoritas setempat dengan alasan yang sama, karena tim kami membawa bantuan berupa tenaga medis dan obat-obatan,” ujarnya.
Sekitar pukul 03.30 WITA tim MDMC/LPB PDM Karanganyar sudah bisa naik ke kapal untuk menuju pelabuhan Lombok yang butuh waktu sekitar 5 jam perjalanan laut. “Sekitar pukul 01.00 WITA, kami dari MDMC/LPB Karanganyar telah sampai di base camp penanggulanan bencana gempa bumi Lombok, yang dari Muhammadiyah dipusatkan di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.
Ketika rombongan tiba sekitar pukul 05.00 WITA, beberapa rombongan lainnya dari Jawa Tengah sudah lengkap sampai di base camp.
“Alhamdulillah pagi ini, Selasa (14/8/2018) kami akan segera melakukan aktivitas penanganan bagi korban terdampak gempa. Setelah melakukan pertemuan pagi di kantor PWM NTB bersama tim-tim lain yang sudah datang lebih awal, kami dibagi menjadi dua kelompok antar tim Medis dan tim Rescue,” ujarnya.
Hari ini tim Rescue dan tim Medis ditempatkan di daerah Gangga dan daerah Tanjung. “Mohon doa dan dukungannya semoga tim kami bisa berbuat terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan salam One Muhammadiyah One Respon,” ujar Kentut Sujiyanto dari lokasi bencana gempa bumi Lombok NTB.
Penulis: Joemadi/Kentut Sujiyanto/MPI PDM Karanganyar