Jakarta, MENARA62.COM – Pinjaman atau pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) hingga kini terus dimanfaatkan oleh pelaku usaha koperasi dalam upaya meningkatkan kapasitas bisnis maupun perekonomian anggota. Salah satu mitra koperasi penerima fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM di Provinsi D.I Yogyakarta adalah Koperasi Simpan Pinjam Credit Union (KSP CU) Dharma Prima Kita.
Koperasi yang berlokasi di Jalan Kebon Agung, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta itu hingga April 2023 memiliki total anggota sebanyak 3.711 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 27 orang. KSP CU Dharma Prima Kita memiliki satu kantor pusat, dengan total omzet hingga Maret 2023 berjumlah Rp5,94 miliar.
Dana bergulir yang telah didapatkan KSP CU Dharma Prima Kita sebanyak tiga kali. Pinjaman pertama pada tahun 2020 sebesar Rp3 miliar, pinjaman kedua pada tahun 2022 sebesar Rp 10 miliar, dan pinjaman ketiga pada tahun 2023 sebesar Rp4,4 miliar. Menurut Ketua KSP CU Dharma Prima Kita Yosep Semana, perkuatan permodalan dari LPDB-KUMKM memberi manfaat besar bagi perkembangan koperasi dan kesejahteraan anggota, khususnya UMKM yang berada di Kabupaten Sleman D.I Yogyakarta.
Koperasi yang berdiri pada tahun 2010 ini memiliki produk simpan pinjam yang bervariasi. Di antaranya, pinjaman khusus, pinjaman biasa, dan pinjaman mikro. Kepercayaan besar yang diterima KSP CU Dharma Prima Kita dari masyarakat menjadikan usaha terus tumbuh dan berkembang, terlihat dari peningkatan jumlah aset per Maret 2023 mencapai Rp42,77 miliar.
“Sejak tahun 2020, koperasi mendapat informasi mengenai LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan berbunga murah dari sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM setempat, serta informasi yang diperoleh dari Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM saat Acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2019. Pejabat pemerintah tersebut menyarankan untuk mengakses permodalan LPDB-KUMKM apabila membutuhkan tambahan modal bagi usaha koperasi dan anggota,” kata Yosep.
Senada dengan KSP CU Dharma Prima, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM telah menyiapkan langkah strategis guna memaksimalkan penyaluran di tahun 2033 sebesar Rp1,8 triliun.
“Kami tetap mengembangkan penyaluran kepada koperasi sektor riil, dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya,” ucap Supomo. Langkah strategis selanjutnya adalah mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui piloting project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” terang Supomo.
LPDB-KUMKM juga banyak membuat ekosistem bisnis baru di beberapa daerah. Misalnya, strategi untuk pola pembiayaan syariah, lanjut Supomo, pihaknya kembali melibatkan berbagai komponen masyarakat mulai dari persatuan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Untuk penyaluran dana bergulir dengan pola pinjaman konvensional, pihaknya menyiapkan strategi mulai dari pendekatan kepada komunitas, asosiasi, bahkan pendekatan melalui koperasi BUMN.
“Diharapkan dengan hadirnya LPDB-KUMKM di tengah masyarakat, khususnya dalam tugasnya menyalurkan pinjaman/pembiayaan yang murah, mudah, dan ramah, dapat menciptakan efek domino dan mampu meningkatkan kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Supomo.