JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan Paragon Corp dan Universitas Gajah Mada gelar kegiatan Building Innovation Ecosystem in Indonesia – The MIT REAP framework pada Selasa (20/6/2023). Menurut Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, acara ini merupakan sebuah gebrakan baru karena untuk pertama kalinya bagi pemerintah dalam membangun ekosistem inovasi, menggunakan multistakeholder approach.
“Akan ada banyak peran yang dapat dilakukan universitas, pemerintah dan swasta bersama-sama. Biasanya kita bekerja sendiri-sendiri, tapi sekarang kita mencoba membangun ekosistem inovasi bersama-sama,” kata Nizam.
Menurut Nizam, gairah mahasiswa untuk menjadi startup belakangan semakin maju. Persentasenya bisa separuh dari jumlah mahasiswa yang ada. Mereka sangat bersemangat menjadi pengusaha bahkan mendirikan perusahaan rintisan atau lebih dikenal dengan sebutan startup.
“Mereka mau jadi entrepreneur sukses, ingin mengembangkan unicorn dan decacorn. Itu spirit mulai bangkit dan muncul,” ungkap Nizam.
Untuk itu kata Nizam ekosistemnya harus mendukung guna melahirkan entrepreneur yang benar, bukan oportunistik, tapi yang mampu melahirkan peluang setiap oportunity menjadi kesempatan membangun ekonomi-ekonmi baru.
Pada kesempatan yang sama, Marina Kusumawardhani, manajer program menjelaskan acara ini diadakan sebagai bagian dari dukungan untuk mencapai Indonesia Maju. Untuk mencapai Indonesia Maju, dibutuhkan inovasi teknologi yang hanya dapat dicapai dengan pendekatan ekosistem. “Dan untuk ini, kami berniat untuk belajar dari sumber yang terbaik: MIT (Massachusetts Institute of Technology), yang telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam membangun ekosistem inovasi di puluhan negara,” tegasnya.
Namun, pengalaman MIT tersebut menurutnya harus dapat disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Salman Subakat, CEO Paragon Corp yang juga narasumber dalam acara ini menjelaskan berdasarkan pengalaman Paragon dalam membangun ekosistem di Indonesia, ada banyak sekali halangan yang harus diatasi, dan juga spesifiknya kasusnya di Indonesia.
Lantas, framework seperti apa yang ditawarkan MIT untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? Shari Loessberg, dosen MIT Sloan yang menjadi tamu utama di acara ini, memaparkan hal-hal paling untuk membangun sebuah ekosistem inovasi di sebuah negara. Yakni adanya kerjasama antara pemangku kepentingan di sebuah negara, juga keterlibatan swasta yang kuat dalam menjadi perintis pembangunan ekosistem inovasi.
Selain diskusi, para pembicara mengungkapkan sebuah rencana untuk kerjasama lebih lanjut antara MIT dengan aktor-aktor di Indonesia melalui program MIT REAP selama dua tahun. Dalam dua tahun ini, para peserta diajak untuk berkolaborasi bersama membangun ekosistem inovasi di Indonesia.